Membaca Tanda-Tanda Zaman

0
345 views
Membaca tanda-tanda zaman

Bacaan 1: Dan 7:2-14

Injil: Luk 21:29-33

Pada masa kecil saya di Klaten, suatu ketika terjadi banyak hewan-hewan liar termasuk harimau turun dari gunung Merapi. Ternyata insting mereka tajam membaca tanda alam, bahwa sebentar lagi Gunung Merapi akan Meletus.

Alam selalu memberi tahu manusia dan hewan-hewan tentang apa yang akan terjadi.

Dalam pengajaran-Nya tentang akhir zaman, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan tanda-tanda alam,

“Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.

Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.”

Bagi orang-orang Yahudi yang gemar berkebun maka perumpamaan itu sangat mudah dipahami.

Tuhan Yesus mengajarkan pentingnya membaca “tanda-tanda zaman”, seperti seorang pekerja kebun membaca cuaca untuk mendukung keberhasilan kebunnya. Dengan demikian, kita akan siap menyongsong kedatangan-Nya.

Namun pertanyaannya, bagaimana caranya?

Pasti ada kesempatan dalam hidup untuk belajar memahami “tanda-tanda zaman” dengan kaca mata iman melalui bimbingan Roh Kudus.

Sebab semua yang ada di dunia ini akan berakhir dan binasa sama seperti Kerajaan-kerajaan besar yang digambarkan oleh penglihatan Daniel. Ada empat gambaran Kerajaan besar melalui penafsiran mimpinya.

Setelah tiga kerajaan terdahulu musnah akan muncul seorang raja yang lebih sombong dari kerajaan keempat, mengucapkan perkataan menentang “Yang Maha Tinggi”, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik “Yang Maha Tinggi”, akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.

Namun mereka semua akan dihancurkan oleh kuasa kekal “Yang Maha Tinggi” dan kuasa alam semesta akan diberikan kepada anak manusia, yaitu orang-orang kudus-Nya.

“Tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.”

Hari ini Gereja Katolik memperingati kemartiran Santo Dionisius dan Redemptus yang dibunuh oleh Sultan Aceh, 29 November 1638 karena mengimani Kristus. Tubuh mereka boleh binasa namun iman Kristusnya tetap menyala hingga hari ini dan selamanya.

Pesan hari ini

Tetap setia dalam iman Kristus, jangan terlena dengan kesenangan dan kekuatiran dunia sehingga lupa mempersiapkan kedatangan-Nya.

“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here