ORANG-orang yang ada di sekitar kita merupakan sahabat-sahabat yang membantu kita dalam meraih kebahagiaan hidup.
Pulang sekolah, seorang anak berkata kepada ibunya, “Ma, penghapusku hilang di sekolah.”
Laporan itu bukan pertama kali dilakukan oleh anak itu. Ternyata sudah hampir lima belas kali hal itu terjadi. Sang ibu pun sudah bosan mendengarnya. Ia melapor hal yang sama. Ibunya lalu meminta anaknya untuk menempelkan label di penghapus, supaya kalau jatuh atau dipinjam teman, bisa ketahuan bahwa itu miliknya.
Anak itu pun melakukan saran ibunya. Hal yang terjadi adalah berhari-hari bahkan berbulan-bulan anak itu tidak perlu melapor lagi. Hal itu terjadi, karena teman-temannya yang menemukan penghapus milik anak itu langsung mengembalikan kepadanya.
Beri penghargaan
Orang menempelkan label pada barang-barang miliknya atau pada barang-barang hasil produksinya. Hanya pemilik yang boleh menempelkan label. Tentu kita marah, kalau ada orang menempelkan label pada barang-barang kita. Tetapi, kadang-kadang orang seenaknya menempelkan label pada hidup orang lain sesuai pandangan mereka yang sempit.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk menjaga milik kita dari kehilangan. Bukan berarti bahwa apa yang kita miliki hanya berguna bagi kita. Namun bisa menjadi alat kontrol bagi hidup kita. Namun memberi label yang kurang baik pada orang lain menjadi sesuatu yang tidak boleh kita lakukan. Mengapa? Karena manusia memiliki begitu banyak dimensi positif dalam hidup ini.
Yang semestinya kita lakukan adalah mensyukuri kehadiran orang lain bersama kita. Mengapa? Karena orang lain itu diberikan kepada kita sebagai sahabat dalam perjalanan.
Mereka bukan sekedar alat untuk membahagiakan hidup kita.
Mari kita memberi penghargaan yang tinggi pada kehadiran sesama di sekitar kita. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk membahagiakan diri dan sesama. Tetap semangat, Sahabat-sahabat. Tuhan memberkati.
