Kamis, 23 Desember 2021
Mal. 3:1-4; 4:5-6.
Mzm. 25:4-5b.8-9.10.14.
Luk. 1:57-66
SEMUA orangtua akan tetap bangga kepada anak-anaknya, karena anak-anak itu merupakan buah hati mereka yang selalu diperhatikan setiap saat.
Maka sekecil apa pun prestasi yang dicapai oleh anak-anaknya akan menjadi kegembiraan yang luar biasa bagi orangtuanya.
Ketika anak-anak sudah mandiri dan memiliki keluarga masing-masing sekecil apa pun perhatian anak-anak akan sangat membahagiakan orang tuanya.
Bangun tidur, saya mendapatkan kejutan yang sangat indah dan menyenangkan,” kata seorang ibu.
“Saya mendapatkan kejutan sebuket bunga mawar putih dari anak-anak sebagai perhatian dan tanda cinta mereka di hari ibu,” lanjutnya.
“Memang anak-anak sungguh membanggakanku, karena di hari tua ini mereka menunjukkan bakti mereka, dengan penuh kasih sayang,” ujarnya.
“Mereka membuatku nyaman dan menempatkanku sebagai orangtua yang sesungguhnya,” lanjutnya.
“Tidak bisa saya bayangkan jika saya harus tinggal dengan anak dan menantu, sedangkan mereka tidak benar-benar sayang dan menghargaiku,” katanya lagi.
“Saya tidak minta apa-apa pada mereka. Saya hanya ingin mereka rukun dan bisa bekerja dengan baik, serta bisa saling membahagiakan,” ujarnya.
“Rasanya senang dan bangga bisa melihat keluarga anakku, penuh sukacita dan tenteram,” ujarnya lagi.
“Melihat wajah penuh senyum dan damai anak dan menantu serta cucu sangatlah membahagiakan,” katanya.
“Seakan doa-doa selama ini dan perjuangan mencintai mereka sejak kecil, menemukan puncak kemesraan dari Tuhan,” katanya lagi.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian.
“Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.”
Peristiwa kelahiran Yohanes hendaknya menjadi bukti bagi kita bahwa Tuhan senantiasa mendengarkan doa dan harapan setiap orang yang percaya akan kasih dan penyelenggaraan-Nya.
Lebih dari itu, kesetiaan Zakharia dan Elizabeth mengasuh dan membesarkan Yohanes menjadi contoh bahwa berkat Tuhan mesti disertai dengan tanggung jawab dari manusia untuk memelihara dan menghasilkan buah berlimpah.
Akhirnya, kesadaran bahwa sesungguhnya setiap dari kita adalah pemberian atau hadiah istimewa Allah, maka sudah selayaknyalah apabila kita tetap berusaha agar kita pun mau dan rela menjadi berkat bagi orang lain.
Setidak-tidaknya kita bisa menjadi kebanggaan orang tua kita, sama seperti Yohanes yang telah menjadi kebanggaan Zakharia dan Elizabeth, bahkan kebanggaan Tuhan Sang Pencipta-nya.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku sudah membuat bahagia dan bangga orangtuaku?