Membangun Gereja yang Hidup

0
40 views
Gereja Basilik Lateran
  • Bacaan 1: Yeh. 47:1-2.8-9,12
  • Injil: Yoh. 2:13-22

Masih ingat dengan tulisan saya beberapa waktu lalu tentang arti Gereja (G besar)? Yaitu, Persekutuan dari orang-orang yang memiliki iman yang sama kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala-Nya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

Gereja adalah “Umat Allah” yang justru tidak dibangun oleh kayu dan batu mati, namun batu yang hidup. Kitalah batu hidup yang membentuk Bait Allah itu. Tempat kediaman Roh Kudus yang indah berseri karena hidup suci.

Hari ini Gereja Katolik merayakan “Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran”. Sebuah Katedral (Basilik Agung) pertama yang terletak di Roma. Didirikan oleh kaisar Konstantinus Agung, putera Santa Helena, pada tahun 324. Pembangunan Basilik ini melambangkan:

  • Pertobatan Kaisar Konstantinus Agung menjadi Kristen.
  • Kemerdekaan dan perdamaian Gereja Katolik, setelah tiga-abad lebih dihambat dan dianiaya oleh kaisar Romawi yang kafir itu.
  • Ungkapan cinta kasih dan kesatuan umat dengan Uskup Roma yang juga Bapa Paus.
  • Paus sebagai pemersatu.

Persekutuan itu dihidupi saat kita berkumpul dalam bangunan gereja.

Begitu sucinya sebuah Bait Allah karena merepresentasikan “Rumah Allah” maka Tuhan Yesus sangat marah ketika Bait Allah menjadi tempat perdagangan dimana terjadi persekongkolan, tipu muslihat dan kegiatan jahat lainnya.

Kecintaan-Nya itu bahkan telah dinubuatkan oleh Raja Daud dalam sebuah kalimat:

”Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”

Bait Allah yang merupakan sumber kehidupan juga digambarkan oleh Nabi Yehezkiel. Dimana dari bawahnya membual “Air Kehidupan”. Semua tempat yang dialirinya menjadi hidup, termasuk Laut Asin dimana air itu bermuara.

Karena tingginya kandungan garam Laut Asin maka hampir tak ada kehidupan disana sebelumnya. Namun setelah “menerima Air Kehidupan” maka laut itu lalu “hidup”, airnya menjadi tawar. Jalur air dari Bait Allah menuju Laut Asin juga menjadi hidup:

  • Ikan-ikan menjadi sangat banyak.
  • Kedua tepinya tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan,
  • Daunnya tidak layu
  • Berbuah sepanjang masa dan tidak habis-habis.
  • Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.

Pesan hari ini

Oleh pembaptisan katolik, tubuhmu menjadi “Bait Allah” tempat tinggalnya Roh Kudus. Maka jagalah dan jangan menjadi sarang penjahat.

Dengan tubuhmu, Gereja yang hidup sedang dibangun.

“Belajarlah dari hari-hari kemarin dan hiduplah untuk hari ini, lalu berharaplah untuk hari esok.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here