“Kata Filipus kepada-Nya, ‘Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.’” (Yoh 14,8)
SEORANG pelancong yang bernama Joanna berkeliling di Korea Utara. Dia menyaksikan warga lokal yang menjajakan makanan, melihat warga yang antre naik bus, gedung bertingkat cukup banyak, nadi kehidupan di waktu malam tetap berlangsung, penduduk lebih suka jalan kaki atau naik sepeda, ada Pyongyang International Beer Festival yang menarik minat warga lokal dan turis, stasiun kereta yang bersih dan indah. Dia mendapat gambaran, ternyata Korea Utara tidak seseram yang diberitakan oleh banyak media. Setelah menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri, Joanna tidak penasaran lagi; keingintahuannya sudah terwujud dan tidak ada lagi yang perlu dilakukan.
Rasa penasaran dan ingin tahu tidak hanya dialami oleh Joanna, tetapi juga sering dialami oleh banyak orang. Rasa penasaran dan ingin tahu tidak hanya terbatas pada sebuah negara atau obyek wisata, tetapi juga tertuju pada hal-hal lain, termasuk juga terhadap seorang pribadi. Banyak orang sering ingin tahu dan ingin ketemu tokoh idolanya, tokoh penting atau pribadi lainnya.
Hal yang sama dialami oleh Filipus. Dia ingin melihat Bapa dengan mata kepalanya. Kalau sudah melihat Bapa sebagai tujuan hidup, sudah cukup; tidak ada lagi yang harus dilakukan. Tidak ada lagi rasa ingin tahu, tidak ada lagi perjuangan dalam memantapkan kepercayaan, tidak ada lagi pengalaman jatuh bangun.
Mantap dalam kepercayaan tidak tepat kalau ditempuh dengan cara seperti diinginkan Filipus, karena kepercayaan tidak ada artinya lagi setelah melihat langsung. Bahkan bisa terjadi bahwa orang akan kecewa setelah melihat dan tidak butuh lagi Yesus sebagai jalan menuju Bapa. Kepercayaan makin mantap saat orang bisa mengalami hal-hal yang tidak pasti dan mampu melewatinya.
Keinginan Filipus merupakan godaan yang membuat orang jatuh dalam kekosongan atau hal semu tentang Bapa. Sejauh mana kepercayaan yang mantap dan kokoh terhadap Bapa saya bangun selama ini?
Teman-teman selamat siang dan selamat berlibur. Berkah Dalem
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)