Membangun Usaha  

0
256 views
Ilustrasi: Suami dukung isterinya untuk membangun usaha. (Ist)

Renungan Harian
Minggu, 6 Maret 2022
Hari Minggu Prapaskah I
Bacaan I: Ul. 26: 4-10
Bacaan II: Rm. 10: 8-13
Injil: Luk. 4: 1-13
 
BEBERAPA
waktu yang lalu saya menerima tamu pasangan suami isteri yang ingin berkonsultasi.

Setelah berbasa-basi sejenak, bapak itu membuka pembicaraan:

“Romo, kami ingin minta saran berkaitan dengan apa yang sedang kami usahakan. Romo, kami sedang mempersiapkan untuk membangun usaha baru. Usaha ini sungguh-sungguh baru bagi kami maksudnya di luar apa yang sekarang sedang kami tekuni.
 
Romo, isteri saya amat semangat dan menggebu-gebu untuk mewujudkannya. Isteri saya amat bersemangat melihat ke sana ke mari untuk melihat usaha-usaha yang sejenis untuk mendapatkan gambaran. Setiap kali pulang melihat usaha-usaha tempat lain, dia semakin bersemangat dan menggebu-nggebu.

Sementara saya meminta untuk sabar dan mempertimbangkan dengan tenang. Saya mengajak isteri saya untuk tidak terlalu menggebu-nggebu untuk mempertimbangkan dengan tenang.
 
Romo, karena sering saya agak ngerem membuat isteri saya sering agak jengkel dengan saya meski tidak terlalu ditampakkan. Kami tetap baik-baik saja romo, tidak ribut tetapi terasa bahwa kami menjaga perasaan masing-masing.

Romo, bukannya saya tidak setuju dengan apa yang sedang kami usahakan; saya amat setuju. Saya hanya ingin menjaga isteri saya agar tidak terlalu menggebu-gebu; saya khawatir kalau terlalu menggebu-gebu membuat dia kecewa kalau apa yang kami usahakan tidak seperti yang  dibayangkan.

Saya berharap untuk tenang dan mempertimbangkan dengan baik.

Saya mengajak untuk mempersiapkan diri berjuang mempersiapkan diri menekuni usaha ini bila nanti tidak segera seperti yang  dibayangkan. 

Romo situasi ini membuat isteri sering merasa kurang terdukung dan agak terhambat.
 
Romo, satu hal yang selalu saya pikirkan dan saya katakan pada isteri adalah kita harus selalu berpegang pada apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi kami.

Ketika kami harus memilih antara yang baik dan tidak baik menjadi lebih mudah Romo, tetapi ini kami berhadapan dengan sesuatu yang baik dan berguna untuk kami. Kami berusaha menemukan kehendak Tuhan dalam situasi seperti ini.”
 
“Romo, saya itu kalau sudah punya niat dan saya yakin, maka saya akan berjuang dan mengusahakan dengan sekuat tenaga dan harus segera.

Saya mau memulai dengan segera karena saya mau mengejar moment pembukaan dengan harapan ke depan jalannya lebih mudah. Sehingga apa yang saya lakukan nampak seperti terlalu menggebu-gebu,” ibu itu menambahi.
 
“Bapak, ibu tentu tidak mudah dalam situasi seperti yang bapak ibu hadapi. Pertama, kalau usaha itu sesuatu yang baik dan diusahakan dengan cara-cara yang baik, kiranya bisa dipercaya bahwa itu datang dari roh baik.

Namun demikian perlu diwaspadai roh jahat bisa juga berperan seperti Roh Baik, dengan cara mendorong bapak ibu untuk mengusahakan dengan cepat sehingga kurang perhitungan, atau memberikan bayangan-bayangan bahwa usaha ini dapat dilakukan dengan mudah dan pasti berhasil.

Kedua, niat baik untuk mengerem dan mengajak berhitung dengan bijak serta waspada itu sesuatu yang baik. Ketika amat condong ke kanan baik kalau dibawa ke tengah agar tidak mudah terperosok.

Namun demikian juga perlu diwaspadai bahwa Roh Jahat juga bisa memerankan diri sebagai roh jahat dengan cara apa yang bapak lakukan untuk mengerem dan mengajak bijak didorong untuk menghalangi, menghilangkan semangat, menimbulkan keraguan dan ketakutan.
 
Hal yang terpenting adalah bapak ibu dengan tenang dalam berbicara dan saling mendengarkan.

Penting untuk saling mengerti dan memahami maksud masing-masing dan selalu mempertimbangkan bersama jangan-menang-menangan, tetapi berani jujur melihat mana yang lebih baik. Ketika lebih tenang kiranya akan melihat segalanya menjadi lebih jernih dan tentu saja yang paling penting adalah selalu berdoa mohon terang dan kebijaksanaan.

Dengan selalu berpegang pada Tuhan kiranya roh baik akan selalu menuntun bapak ibu,” jawab saya.
 
Pergulatan untuk selalu berpegang pada Roh Tuhan tidaklah mudah apalagi bila pada situasi baik untuk memilih yang lebih baik. Berpegang pada Roh Tuhan akan mengalahkan roh jahat yang selalu hadir dan mempengaruhi hidup kita.

Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Lukas, Tuhan Yesus memberikan teladan bagaimana ketegasan diri untuk selalu berpegang pada kehendak Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here