Membela

0
210 views
Ilustrasi - Membela iman kristiani di jalur medsos. (Ist)

Renungan Harian
Minggu, 27 Februari 2022
Hari Minggu Biasa VIII

  • Bacaan I: Sir. 27: 4-7.
  • Bacaan II: 1Kor. 15: 54-58.
  • Injil: Luk. 6: 39-45

SUATU hari seorang bapak datang menemui saya. Beliau bermaksud untuk menceritakan pengalamannya dan juga mengusulkan agar saya melakukan apa yang bapak itu lakukan.

Bapak itu mengatakan:

“Romo, tahu tidak bahwa di media sosial baik yang terbuka ataupun di grup-grup WA yang saya ikuti, banyak orang menghina agama kita. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa agama kita sesungguhnya bukan agama sehingga kita layak disebut sebagai orang kafir.

Bahkan ada juga yang menyebut dengan jelas bahwa pengikut agama kita adalah orang-orang yang bodoh dan selalu dibodohi.

Romo, selama ini saya selalu menanggapi dan menjawab mereka, karena saya tidak terima bahwa iman kita direndahkan dan orang-orang beriman kita dihina-hina. Saya sering kali bukan hanya menjawab dan menanggapi tetapi saya melawan mereka.

Saya menunjukkan kebenaran iman kita dan menunjukkan keunggulan iman kita. Saya juga tidak jarang menunjukkan kebodohan mereka dan kesalahan iman mereka. Dan yang terjadi menjadi adu argumen dan saling serang, tetapi saya tidak takut karena saya membela agama dan iman kita.

Romo, selama ini saya juga heran kenapa para imam diam saja, termasuk Romo.

Seharusnya Romo itu berani menjawab dan menanggapi mereka, seharusnya Romo berani melawan mereka, karena Romo adalah pembela iman kita.

Kalau Romo diam saja berarti Romo membenarkan omongan mereka dan Romo tidak melindungi umat.”

 “Pak, apakah dengan bapak menjawab, menanggapi dan melawan membuat mereka menjadi diam?

  • Apakah dengan semua yang bapak lakukan,pun kalau para imam seperti bapak membuat tidak ada lagi yang menghina kita? 
  • Apakah dengan melakukan semua itu membuat agama dan iman kita menjadi lebih luhur dan lebih baik?
  • Kalau kita ikut terbawa menyerang mereka, apa bedanya kita dengan mereka?

Pak, saya menghargai niat baik bapak, namun menurut saya itu semua sia-sia. Pak, iman kita dan agama kita tidak akan menjadi luntur,hanya karena omongan mereka. Iman kita dan Gereja juga tidak akan musnah hanya karena banyak yang menghujat dan menghina.

Pak mereka yang selalu menghujat dan menghina menurut hemat saya karena dua hal.

Pertama, mereka melakukan itu karena mereka mendapatkan kehidupan dengan cara itu; artinya menghujat dan menghina itu mata pencaharian mereka. Mereka dibayar atau mendapatkan uang dengan cara itu.

Kedua, karena dalam diri mereka isinya seperti itu, hujatan dan hinaan. Kalau isinya seperti itu maka yang keluar juga seperti. Nah bapak bisa memilih mau seperti apa?” jawab saya.

Bapak itu nampak tidak suka dengan jawaban saya dan pergi.

Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Lukas:

“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hati yang baik. Tetapi orang jahat mengrluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here