SEBUAH artikel di Newsweek memuat tentang para pencuri barang antik dari Suku Indian untuk kemudian dijual dengan harga mahal. Pencurian terbesar terjadi ketika seseorang mencuri empat patung kayu dewa-dewa tertinggi Suku Hopi.
Salah satu pemimpin suku itu berkata, “Tanpa dewa itu, tidak ada ritual Hopi. Dan tanpa ritual, kehidupan spiritual suku ini terancam punah.”
Dia menjelaskan bahwa upacara-upacara itu membawa hujan, panen berlimpah, kesehatan dan umur panjang. “Hal-hal ini hilang dari kami. Hujan tidak akan turun lagi. Tidak ada pesta setelah panen, karena panenan sedikit,” kata kepala suku itu.
Panggilan hidup
Menghargai suatu kehidupan merupakan panggilan hidup semua orang. Menghargai sebuah kebudayaan juga merupakan suatu panggilan hidup semua orang. Namun sering orang kurang memberi perhatian terhadap kebudayaan orang lain. Akibatnya, orang cenderung mematikan atau menghilangkan suatu kebudayaan.
Kisah di atas menampilkan suatu sisi yang sungguh menyedihkan bila kehidupan sebuah suku hilang, karena patung mereka dicuri. Mereka menciptakan patung itu dari kayu, lalu menggunakannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ketika patung kayu itu hilang, hilang pula ‘hidup’ mereka.
Mungkin kita berpikir, kita tidak punya patung kayu seperti Suku Hopi, tetapi ada hal-hal lain yang kita ‘ciptakan’ lalu gantungkan hidup kita. Misalnya, kita memiliki banyak uang atau karir di mana kita gantungkan sepenuhnya. Apa yang terjadi ketika uang yang banyak itu hilang?
Atau karir kita yang meroket itu tiba-tiba lenyap? Rasanya dunia ini seperti rnntuh. Hidup kita seolah-olah tidak bernilai lagi.
Karena itu, hal yang mesti kita buat adalah memberi penghargaan terhadap nilai-nilai kehidupan ini. Kita mesti memberi penghargaan yang tinggi terhadap nilai-nilai kehidupan.
Dengan demikian, nilai-nilai itu tidak mudah hilang dari hidup kita. Nilai-nilai itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. Tetap semangat, sahabat-sahabat. Tuhan memberkati.