Memberi yang Terbaik

0
323 views
Ilustrasi: Abraham dan Ishak. (Ist)

SAAT surya pagi terbit, saat kurasakan hangat sinarnya. Ya, ia setiap saat memberikan dari dirinya sendiri. Yang terbaik. Semua diberikan. Tanpa henti.

Yang terbaik menjadi sumber hidup. Untuk tumbuhan. Untuk hewan. Untuk yang kelihatan. Untuk yang tak mampu dilihat mata. Juga untuk yang baik dan yang jahat.

Rintik hujan pun sama. Ia tak pernah membedakan yang suci atau yang penuh noda dosa. Semua dicurahi dengan air. Supaya yang mati menjadi hidup.

Abraham atau Ibrahim berjalan ke gunung Tuhan. Ia tidak membawa yang buruk. Kepada-Nya, ia persembahkan yang paling berharga. Untuk Allahnya, ia menyerahkan yang terbaik.

Ia selalu percaya bahwa Allahnya selalu dapat diandalkan. Ia selalu menyediakan, Deus providebit.

Tapi, mengapa, ya, kamu dan aku, sering enggan mempersembahkan pada-Nya yang terbaik?

Hanya tanya, sobat, di Idul Adha.

Selamat merayakan Idul Adha.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here