Membersihkan Hati yang Kacau, Agar Tuhan Bisa Berkarya

0
564 views
Ilustrasi- Ist

Bacaan 1: Why 10:8 – 11
Injil: Luk 19:45 – 48

SETIAP orang pasti pernah mengalami fase di mana pikiran terasa kacau hingga membuat hati pun jadi galau.

Hal ini bisa dikarenakan adanya masalah dalam hidup. Asmara, kerjaan yang menumpuk, bosan dengan aktivitas harian, atau pun faktor lain adalah penyebab hati yang kacau.

Biasanya ketika suasana hati galau maka mood juga ikutan jelek. Sehingga jadi malas melakukan segala aktivitas, mudah tersinggung, bahkan marah-marah tanpa alasan. Inilah penyebab timbulnya dosa pokok, yaitu malas dan marah.

Inilah bahaya yang bisa terjadi saat hati sekacau pasar, maka harus dibersihkan.

Sama ketika Tuhan Yesus membersihkan Bait Suci yang kacau seperti sarang penyamun. “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

Tuhan berkarya di Bait Suci, mengajar setiap hari disitu maka tempat itu harus bersih dari segala kejahatan. Misi Tuhan Yesus datang ke dunia memang untuk membersihkan kejahatan sebab Ia harus meraja di hati setiap umat.

Hati adalah Bait Suci tempat dimana Roh Kudus bersemayam maka tempat itu harus bersih. Hati yang kacau adalah tempat yang nyaman bagi para penyamun untuk memikirkan kejahatannya.

Dalam penglihatan Yohanes, ia diminta untuk memakan firman Allah yang ada dalam “Gulungan Kitab”.

Yohanes diminta untuk bernubuat lagi melawan banyak bangsa, bahasa dan raja. Maka kepahitan yang terasa tersebut mengingatkan kepada kepahitan untuk mengumumkan Hari Tuhan.

Kisah ini mengingatkan kita pada Yehezkiel saat Allah memintanya memakan gulungan kitab dan mengukur Bait Suci.

Pesan hari ini

Jika ingin Tuhan berkarya di hatimu maka hati harus dibersihkan dahulu. Hati adalah Bait Suci, Tuhan tidak mungkin berkarya di hati sekacau pasar.

Firman Allah itu memang manis dimulut untuk diucapkan namun terasa pahit untuk dijalankan. Sebab firman itu juga memperdengarkan hukuman atas dosa dan kejahatan yang harus dihadapi orang yang tidak percaya.

Seburuk apa pun situasinya, percayalah pasti ada jalan keluar. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here