Membuat Prioritas

0
42 views
Ilustrasi - Prioritas by Ist

Puncta 15 Juli 2024
PW St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Matius 10: 34-11:1

SEORANG guru di kelas mengajarkan kepada para muridnya bagaimana membuat prioritas. Ia membawa toples plastik, beberapa batu, kerikil dan segenggam pasir. Anak-anak diminta memasukkan semua batu-batu, kerikil ke dalam toples.

Beberapa murid mencoba. Ada yang memasukkan pasir dahulu, tetapi batunya tidak bisa masuk semua. Ada yang memasukkan kerikil dulu, namun batu yang besar tak cukup ruang. Banyak peserta gagal melakukan percobaan itu.

Ibu guru itu akhirnya memberi contoh. Pertama yang dimasukkan adalah batu-batu. Kemudian kerikil ditaruh di sela-selanya. Yang terakhir pasir tinggal dituang sehingga masuk di sela-sela ruang di dalam toples itu.

Demikianlah hal-hal besar harus diprioritaskan dahulu. Setelah itu yang kecil-kecil akan mengikuti berikutnya. Nilai-nilai yang besar jadi prioritas. Baru kemudian hal-hal kecil dilakukan berikutnya.

Yesus menuntut para murid yang ingin mengikuti-Nya agar memiliki prioritas. Menjadi murid-Nya adalah prioritas tertinggi. Yang lain baru kemudian. Mengikuti Yesus adalah prioritas utama.

Maka Yesus berkata, “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.”

Lebih ekstrem lagi Yesus menuntut seluruh hidup kita diserahkan kepada-Nya. “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”

Manakah nilai tertinggi dalam hidup kita? Apakah mengikuti Yesus adalah sebuah prioritas penting sehingga kita berani meninggalkan lainnya? Ataukah ada nilai-nilai lain yang kita hidupi selain menjadi murid-Nya?

“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku,” itulah tuntutan prioritas yang diminta Yesus kepada kita.

Sudahkan kita mengikuti-Nya? Beranikah kita meninggalkan yang lain demi nilai prioritas tertinggi itu?

Di gunung melihat terbitnya matahari,
indahnya langit dilukis warna biru.
Ikut Yesus adalah prioritas tertinggi,
Yang lain akan diberikan-Nya padaku.

Cawas, Yesus prioritasku
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here