Bacaan 1: Rm 4:1 – 8
Injil: Luk 12:1 – 7
TAKUT adalah salah satu sifat manusiawi. Ada dua penyebab timbulnya rasa takut, yaitu akibat reaksi biokimia tubuh dan respon emosional.
Saat rasa takut muncul, tubuh akan secara otomatis melepaskan hormon stres adrenalin dalam jumlah banyak. Efek yang bisa dilihat adalah reaksi fisik seperti berkeringat deras dan jantung berdebar kencang.
Di lain pihak, rasa takut bisa muncul akibat tanggapan emosional yang subyektif dan tidak selalu realisitis. Misal, takut bersosialisasi di saat pandemi Corona. Akibatnya, muncul fobia sosial.
Kecemasan yang berlebihan pada coronavirus sehingga berkeinginan menghindari bertemu orang.
Hari ini, Tuhan Yesus memberi pengajaran kepada para murid-Nya.
“…janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi…Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka.”
Takutlah hanya kepada Allah saja, sebab “Ia Maha Tahu dan Maha Kuasa.”
Namun demikian manusia itu sungguh berharga di hadapan-Nya. Maka mengimani Tuhan Yesus sebagai Allah Putera itu sungguh penting, demikian pesan Rasul Paulus kepada jemaat Roma.
Dengan iman, maka seseorang akan diselamatkan dan dibenarkan di hadapan-Nya. Paulus mengambil contoh dari kisah Abraham.
“Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
Bahwa Abraham itu dibenarkan bukan karena perbuatannya namun hanya oleh karena imannya kepada Allah.
Pesan hari ini
Takut adalah sangat manusiawi, namun takut sesuatu melebih takut kepada Allah sungguh keliru.
Dengan iman, seseorang akan diselamatkan dan dibenarkan.
Maka, percayalah.
“Meski dibunuh dengan pedang atau pun disiksa dengan belenggu dan api, seorang Katolik sejati tidak akan murtad dari imannya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”