Selasa, 13 Oktober 2015
Pekan Biasa XXVIII
Rm. 1:16-25; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 11:37-41
Tuhan Yesus berkata, “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
YESUS sungguh luar biasa istimewa. Ia berbicara tentang sabda Allah tidak seperti yang dilakukan orang lain. Injil hari ini menyampaikan kepada kita tentang hal itu melalui episode saat Yesus diundang makan oleh seorang Farisi.
Pada zaman Yesus, seorang Guru tidak biasa mengajar sambil saat makan. Namun Yesus justru menggunakan kesempatan itu untuk mengajar, melalui tindakan profetiknya yang seakan-akan melanggar hukum dengan tidak mencuci tangan sebelum makan. Bagi orang Yahudi, ritual itu penting.
Tentu, Yesus tidak lupa, namun tampaknya sengaja agar Ia bisa menegur pengundang-Nya. Yesus hendak mengajar dia tentang hal yang lebih penting bagi Allah, bukan soal tangan bersih tetapi pikiran dan hati yang bersih. Itu jauh lebih penting.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang mendorong kita untuk memiliki hati yang bersih dan juga rela memberi dengan murah hati. Bila hati kita penuh kasih dan belarasa, tak akan ada ruang untuk kedengkian, keangkuhan, kepahitan dan semacamnya. Bila kita rela memberi dengan murah hati kepada mereka yang membutuhkan, kita menyatakan kasih, kebaikan, bela rasa dan belas kasih.
Tuhan Yesus Kristus, penuhilah kami dengan kasih-Mu. Kobarkan kerinduan kami untuk kekudusan. Bersihkan hati kami dari pikiran dan keinginan yang jahat. Bantulah kami untuk murah hati dan adil serta berbicara penuh kasih kepada sesama kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
