Meminta, Mencari, dan Mengetuk

0
231 views
Ilustrasi - Kenakalan anak-anak remaja. (Medium)

Puncta 02.03.23
Kamis Prakaskah I
Matius 7: 7-12

MEMANJA anak ternyata bisa berakibat fatal. Orangtua kadang terlalu memanjakan anaknya. Ada sebagian orangtua yang berpandangan mengasihi anak itu berarti memberi apa saja yang dibutuhkan sang anak.

Segala keinginan anak ‘diuja” atau dipenuhi. Anak menjadi raja penguasa. Sekali minta harus segera terwujud. Kalau tidak, dia akan bertindak sewenang-wenang.

Kasus anak mantan pegawai pajak yang menganiaya seorang remaja sampai menderita luka parah dapat dipandang dari sisi pola asuh anak yang salah.

Hidup bergelimang harta. Segala kebutuhan serba terpenuhi. Ternyata masih ada hal yang tidak dimiliki yaitu kasih sayang, rasa syukur, kepedulian sosial dan belarasa.

Tidak cukup orangtua hanya memenuhi kebutuhan material semata. Anak harus dididik juga bagaimana berusaha keras, berjuang dengan peluh keringat bercucuran. Mengasihi tidak sama dengan memanjakan.

Kitab Amsal berkata, “Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya dan didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”

Anak-anak harus dihajar pada usia muda selagi ada kesempatan untuk membentuk hidup mereka menjadi baik dan mengajar mereka jalan-jalan saleh. Apabila orangtua mengabaikan hal itu, mereka ikut bertanggung jawab atas kehancuran yang kemudian menimpa anak-anak mereka.

Yesus berkata pada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Sabda Tuhan ini benar, tetapi jangan dibaca sepotong-sepotong. Kita tidak boleh hanya meminta saja. Tetapi kita juga harus mencari dan berusaha mengetuk pintu.

Kita tidak boleh hanya meminta dan sesudah itu tidak berbuat apa-apa. Hanya diam menunggu dengan pasif. Kita disuruh untuk mencari dan mengetuk pintu.

Kalau kita tidak berusaha mencari dan mengetuk, maka pintu juga tidak akan dibukakan.

Dari pihak kita harus ada usaha keras untuk mendapatkan sesuatu.

Seperti singa di padang yang melihat rusa atau kijang sedang merumput. Kalau singa tidak berusaha memburu rusa, dia tak akan mendapat makanannya.

Tuhan itu mahabaik. Ia telah menyediakan segalanya bagi kita. Ia tidak akan memberi batu kepada orang yang meminta roti. Ia tidak akan memberi ular kepada yang minta ikan.

Tetapi kita harus berusaha dengan berjuang sekuat tenaga. Kita harus mencari dan mengetuk pintu.

Orangtua akan melihat sejauhmana usaha anak-anaknya sebelum ia memberi apa yang dimintanya. Ada anak yang berusaha menyapu dan mengepel lantai.

Ada yang mencuci piring dan gelas. Ada yang membantu mencuci baju dan selimutnya sendiri.

Dengan begitu anak pun akan menghargai pemberian orangtuanya, karena didapat dengan usaha yang keras dan gigih. Ia akan memanfaatkan pemberian itu seefisien mungkin karena diperoleh dengan hasil keringatnya sendiri.

Jangan pernah memanjakan anak-anak dengan alasan mencintai mereka, jika anda tidak mau menyesal di kemudian hari.

Bunga mawar bunga selasih
Daunnya hijau seperti daun sirih
Mari kita selalu berterimakasih
Hidup harus berjuang dengan gigih

Cawas, jangan jadi anak manja…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here