Memperbincangkan Tritunggal (2): Manifestasi Allah

0
3,425 views

TIDAK ada seorang pun di dunia ini yang mengetahui siapa Allah(nya) itu. Yang diketahui hanya gejala-gejalanya saja yang ditafsirkan sebagai manifestasi dari Allah, misalnya  mukjizat, pemandangan yang sangat indah, laut yang bergelora (bahkan tsunami), kejadian-kejadian yang nampaknya serba kebetulan (selamat dari kecelakaan dsb.). Tetapi, semua bukan Allah melainkan hal-hal yang ditafsirkan sebagai manifestasi dari Allah.

Sekarang tentang Allah Tritunggal Yang Maha Kudus, yaitu Allah Bapa, Allah Putera dan Rohul Kudus (bukan Allah Ibu).

Manifestasi Allah

“Allah Tritunggal Yang Maha Kudus ini memang tidak terdapat di dalam Alkitab, tetapi sebagaimana tadi saya katakan bahwa Allah dikenali dari gejala-gejalanya yang nampak. Atau dengan kata lain Allah mewahyukan diri dengan peristiwa-peristiwa dunia yang kita alami sehari-hari.

Dari peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam Alkitab kita mengenali dan menafsirkan bahwa dalam dinamika yang berlangsung dalam sejarah penyelamatan umat manusia Allah mewahyukan diriNya dalam tiga pribadi, yaitu Bapa, Putera dan Rohul Kudus. Masing-masing bukanlah bagian dari Allah namun setiap dari mereka adalah Allah.

Kalau kita perhatikan sewaktu Allah menciptakan dunia dengan segala isinya Allah bersabda: “Kun faya kun” – (maka) terjadilah. Bahkan untuk menciptakan dunia dengan segala isinya Allah harus menggunakan SabdaNya. Padahal dibatin saja mestinya juga bisa karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.

Kalau kita amati dengan saksama, pada waktu menciptakan alam semesta (dunia dengan segala isinya) ada tiga unsur utama yang berperan sebagai satu kesatuan, yang kemudian saya tafsirkan sebagai pewahyuan Diri Allah.

Pertama-tama ada Allah (yang oleh orang Katolik disebut BAPA) yang mencipta. Kedua, untuk mencipta itu Allah menggunakan kata-kata (kalimatullah alias sabda). Ketiga, penciptaan itu tidak akan terjadi kalau tidak ada kehendak (spirit aliash Roh) dari Allah, dan karena kehendak Allah itu selalu baik atau suci (kudus) maka kita menyebut ‘Kehendak Allah’ itu sebagai Rohul Kudus…dan ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Ke-tidakterpisah-an itu hanya mungkin apabila disitu ada relasi cinta-kasih yang sempurna, penuh dan tuntas yang hanya ada di ‘dunia ilahi’ atau akhirat.

Yesus, Putra Allah

Demikian pula dalam Kitab Injil ada ayat yang mengindikasikan bahwa Yesus (Nabi Isa) adalah Putera Allah (Mt 17:5): “….Turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata (tentang Yesus):”Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”

Sedangkan ayat tentang Rohul Kudus, salah satunya misalnya Luk.1:35: “ Jawab malaikat itu kepadanya (Siti Mariam):”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”

Dari berbagai ayat dari Alkitab itulah kemudian oleh para Bapa Gereja dirumuskan bahwa Allah Yang Maha Esa adalah Allah Tritunggal Mahakudus, tunggal menurut hakekat atau kodrat-Nya, tetapi berbeda berkenaan dengan sifat-sifat pribadi.

Bapak guru agama itu nampak mengangguk-angguk dengan tersenyum aneh, saya tidak tahu apakah dia paham atau tidak. Apakah saya sendiri juga paham? Tak bisa menjawabnya. (Selesai)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here