Memperjuangkan Kebenaran

0
346 views
Mencari kebenaran. (Ist)

Puncta 10.04.23
Senin Oktaf Paskah
Matius 28:8-15

MENKOPOLHUKAM Mahfud MD merasa heran dan geleng-geleng kepala saat mendengar jawaban anggota Dewan. Saat itu Mahfud MD mengusulkan dibuat Undang-Undang Perampasan Aset Tindak Pidana dan Pembatasan Transaksi Uang Kartal. Seorang anggota dewan dari Fraksi PDIP menjawab “blak-blakan.”

“Republik di sini nih gampang Pak, di Senayan ini. Lobby-nya jangan di sini Pak. Semua orang di sini (DPR) nurut bosnya masing-masing,” katanya.

“Di sini boleh ngomong galak, Pak. Saya ditelepon Ibu (Ketua Partai – red), ‘Kamu berhenti’, Siap, begitu Pak. Laksanakan? Laksanakan, Pak,” katanya.

Pak Mahfud hanya bisa tersenyum kecut dan geleng-geleng kepala. Aspirasi yang bagus untuk menghapus KKN di negeri ini justru dilawan secara masif dan sistematis oleh anggota DPR yang hanya tunduk pada ketua partainya.

Mereka seperti robot-robot yang siap menjalankan perintah pimpinan partainya, bukan memperjuangkan aspirasi rakyat. Mereka lebih tunduk kepada ketua partai daripada kepada kepentingan rakyat.

Ternyata benar apa yang dinyanyikan Iwan Fals dalam lagunya berjudul Surat Buat Wakil Rakyat. Sebagian syairnya berbunyi begini:

“Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara,
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju……”

Warta kebangkitan yang dialami oleh para murid dilawan oleh dusta mahkamah agama dengan sangat sistematis. Para pemimpin agama –imam-imam kepala– bersekongkol dengan para serdadu untuk melawan realitas kebenaran.

Mereka menyuap para serdadu dengan sejumlah uang untuk mengatakan berita bohong bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri jenasah Yesus waktu mereka tidur.

Sebab para pemimpin agama takut, kalau berita kebangkitan Yesus sampai tersebar, banyak orang menjadi percaya. Mereka akan kehilangan banyak pengikut dan tidak dipercaya masyarakat lagi.

Tetapi para murid Yesus tidak berhenti memberi kesaksian bahwa Yesus benar-benar hidup. Ia telah bangkit. Untuk itu mereka adalah saksi-saksinya.

Petrus dengan lantang berdiri dan memberi kesaksian di hadapan banyak orang Yahudi. Dia yang hanya seorang nelayan miskin berani berkata di depan banyak orang; “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”

Benarikah kita seperti Petrus dan para murid menyuarakan kebenaran demi keselamatan umat? Kita harus mendukung orang-orang yang berani menyuarakan kebenaran.

Jangan dukung orang yang suka menyebar berita hoax, memecah belah kerukunan bangsa, menyebarkan kebencian dan hanya ambisi pada kekuasaan.

Pergi ke kolam cari ikan,
Sambil main di kolam renang.
Jangan takut menyuarakan kebenaran.
Walau ditentang banyak orang.

Cawas, demi kebenaran

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here