Jumat, 8 April 2016
Pekan Paskah II
Kis 5:34-42; Mzm 27:1.4.13-14; Yoh 6:1-15
Lalu Yesus mengambil roti itu,
mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
INJIL hari ini menyatakan kepada kita bahwa Yesus mengetes para murid-Nya, untuk melihat reaksi mereka saat menghadapi situasi yang sulit dan mustahil. Yesus berkata kepada Filipus, “Di manakah kita dapat membeli makanan untuk mereka?” Ia mengatakan itu untuk mengetes dia, sebab Yesus sendiri tahu apa yang akan diperbuat-Nya.
Sementara para murid bingung dan berkata, “Roti seharga dua ratus dinar pun tidak akan cukup untuk memberi makan mereka ini, meski masing-masing hanya mendapatkan sepotong kecil saja”, seorang bocah menjadi berkah. Ia bermurah hati dalam kepolosan dan kesederhanaannya dengan memberikan keranjangnya, yang berisi lima roti dan dua ikan. “Namun apa artinya itu untuk orang sebanyak ini?” kata Andreas.
Kita semua tahun apa yang terjadi dengan makanan itu, Yesus Tuhan akan melakukan hal yang mengagumkan. Para murid mendapat pelajaran yang indah dalam diri anak ini, caranya mengandalkan Allah dengan mempersembahkan miliknya seutuhnya dan seluruhnya kepada Yesus Kristus. Dan terjadilah mujizat penggandaan roti itu, bahkan masih sisa dua belas keranjang, setelah orang makan sampai kenyang.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Kristus kita belajar untuk mengandalkan Yesus seperti anak kecil itu yang mempersembahkan segala kepunyaannya. Kita mohon pada-Nya agar kita pun bermurah hati dalam membantu sesama, dan lebih mengandalkan rahmat Allah dari pada diri sendiri.
Tuhan Yesus Kristus, kami melihat belarasa dalam hati-Mu saat Kau melihat orang banyak yang kelaparan dan Kau beri makan. Berilah kami rahmat yang kami perlukan untuk bekerjasama dalam kemurahan hati bersama-Mu dalam karya keselamatan. Semoga kami bermurah hati dalam membantu sesama kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)