Bacaan 1: 1Tes 3:7-13
Injil: Mat 24:42-51
Suatu ketika, sempat jalan-jaan di sebuah kawasan industri di Jawa Timur dan mata tertarik pada sebuah slogan, “Kami siap siaga 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu”. Sebuah slogan yang menunjukkan kesiapsiagaan tingkat tinggi untuk sebuah panggilan pekerjaan.
Mereka adalah tim pemadam kebakaran dari kawasan tersebut.
Mereka ingin memberikan kenyamanan kepada para tenant yang berada dalam kawasan industri tersebut. Terdiri dari para ahli berpengalaman dalam kebakaran, sehingga setiap kebakaran (jika terjadi) mampu dipadamkan secara cepat.
Dalam kedua bacaan hari ini, Tuhan Yesus dan Rasul Paulus mengingatkan para pengikut-Nya agar senantiasa siap siaga menghadapi akhir zaman yang ditandai oleh datangnya Sang Juru Selamat kita Tuhan Yesus untuk kedua kalinya.
Fenomena akhir zaman itu dalam iman katolik disebut sebagai “Parousia”.
“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Untuk menjaga kesiapan menghadapi “Parousia” maka Rasul Paulus memberikan peneguhan kepada jemaat Tesalonika dalam suratnya lewat sebuah doa.
“Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.”
Sejatinya Rasul Paulus sangat ingin berjumpa secara tatap muka. Selain karena kerinduan bertemu, juga karena sukacitanya mendengar kabar jemaat lewat Timotius yang begitu menggembirakan hatinya.
Rasul Paulus sangat ini menuntaskan pengajaran tentang iman Kristus terutama masalah “Parousia” ini. Hal ini dikarenakan adanya pertanyaan-pertanyaan terkait konsep “Kebangkitan Badan” terhadap orang-orang yang sudah meninggal sebelum “Parousia” datang.
Waktu itu Rasul Paulus mengajar iman kristus tidak tuntas akibat dikejar-kejar orang Yahudi untuk dibunuh sehingga lari ke Berea.
Pesan hari ini
Sesuai janji-Nya sendiri, Tuhan Yesus akan menjemput setiap orang beriman baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, pada saat kedatangan-Nya kedua kali ke bumi yang disebut sebagai “Parousia”.
Persiapkanlah hati agar tak bercacat namun kudus di hadapan-Nya.
“Satu pertemuan dengan Yesus Kristus sudah cukup untuk mengubahmu, secara instan, selamanya.”
