Bacaan 1: Kej 1:20 – 2:4a
Injil: Mrk 7:1-13
Kitab Suci dimulai dengan kisah penciptaan yang dilakukan oleh Allah. Kisah penciptaan yang sungguh sangat terstruktur dengan baik.
- Tuhan menciptakan bumi (dalam keadaan kosong).
- Tuhan menciptakan langit (dalam keadaan kosong) serta memisahkan air yang ada di bumi dan di langit.
- Tuhan menciptakan daratan, lautan dan juga tumbuh-tumbuhan.
- Tuhan menciptakan benda-benda langit (matahari, bulan dan bintang-bintang) sebagai penerang.
- Tuhan menciptakan segala binatang yang hidup di bumi (darat, air dan udara).
- Tuhan menciptakan manusia sebagai citra Allah (laki-laki dan perempuan) untuk tinggal dan beranakcucu di bumi serta mengusahakan apa yang ada dibumi.
Sebelum menciptakan manusia, Allah terlebih dahulu menciptakan alam semesta sebagai tempat tinggal beserta makanannya. Ini membuktikan kemahakuasaan Allah dan karenanya segala ciptaan adalah milik-Nya.
Allah adalah Sang Pencipta dan sekaligus pengatur segala sesuatu yang ada di bumi dan alam semesta. Wajib bagi manusia untuk menaruh hormat kepada-Nya.
Sehubungan dengan itu, Tuhan Yesus menegur sikap orang-orang Yahudi yang mempertentangkan perintah menghormati orang tua yang sudah jelas tertulis dalam kesepuluh perintah Allah dengan tradisi manusia (bukan tradisi suci rasuli).
Mereka tak mampu menangkap prinsip ajaran Tuhan dan malah mengkorupsi ajaran-Nya dengan interpretasi-interpretasi mereka sendiri yang keliru.
“Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri…
Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan.”
Tuhan Yesus mengecam sikap pelaksanaan prinsip tradisi manusia, ketidaktulusan serta kemunafikan mereka seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya.
“…Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.”
Pesan hari ini
Tradisi adat istiadat dan ibadah bukan untuk dipertentangkan serta alasan mengabaikan perintah Tuhan yang lain.
Memuliakan Allah Sang Pencipta alam semesta melalui penghormatan kepada ciptaan-Nya, yaitu orang tua kita.
“Sekalipun kamu dapat memberikan bintang dan berjuta harta namun itu semua belum cukup untuk membalas kasih cinta orang tuamu.”