Menang atas Godaan

0
557 views
Ilustrasi: Rekoleksi para imam diosesan Keuskupan Agung Palembang. (Romo Titus Jatra Kelana/KAPal)

Jumat, 8 Oktober 2021

Yl.1:13-15;2:1-2. Mzm.9:2-3.6.16.8-9. Luk.11:15-26

PERNAHKAH anda meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama?

Rumah yang dibiarkan kosong dalam jangka waktu lama, biasanya mulai kelihatan kusam, dan akan cepat rusak.

Segala sesuatu yang tidak dirawat akan cepat rapuh, kusam, dan rusak.

Demikian tubuh kita ini, ibarat rumah yang perlu dirawat dan diperhatikan setiap waktu supaya terjaga dari berbagai penyakit.

Jiwa kita pun demikian. Perlu perawatan yang terus-menerus hingga tidak kosong dan mudah rapuh, gampang dikendalikan oleh kuasa kegelapan.

“Saya mengalami betapa tidak mudahnya bertobat,” kata seorang bapak.

“Setiap kali saya berusaha membersihkan diri dari segala dosa melalui Sakramen Rekonsiliasi, setelah itu saya selalu saja jatuh ke dalam dosa,” katanya.

“Lagi, lagi dan lagi. Saya jatuh dalam dosa dan kesalahan yang kadang sama,” lanjutnya.

“Saya sudah berusaha hati-hati, namun roh jahat seakan selalu kembali kepadaku untuk menggoda dan membuatku kembali jatuh dalam dosa,” ujarnya.

“Apakah ini hanya terjadi padaku?” tanyanya.

“Pengalaman digoda roh jahat terjadi pada semua orang. Bahkan orang yang rajin membersihkan diri dengan mengaku dosa, apalagi bagi yang tidak pernah atau jarang mengaku dosa,” jawab temanku pada bapak itu.

“Oleh karena itu, justru karena kita menyadari bahwa roh jahat selalu ingin masuk ke dalam pikiran dan perasaan kita sehingga kita mudah sekali berbuat dosa dalam perkataan dan tindakan, maka kita harus semakin sering dan tekun membersihkan diri. Bukan sebaliknya,” lanjut temanku.

“Kita tidak boleh berpikir: buat apa mengaku dosa kalau toh akan berbuat dosa lagi. Kalau kita berpikir begitu, itu sama artinya kita berpikir: buat apa mandi kalau toh badan kita kotor lagi,” ujarnya lagi.

“Dengan pengakuan dosa, kita tidak hanya mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa kita tetapi juga mendapatkan tenaga dan kuasa untuk mengusir setan yang senantiasa ingin menggoda dan menaklukkan kita,” katanya.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar,

“Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, ‘Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.’

Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.”

Rumah di dalam perikop ini dapat diinterpretasikan sebagai jiwa kita atau diri kita.

Kita harus berjaga-jaga agar jiwa kita jangan jatuh lagi ke dalam kelemahan dan dosa yang sama.

Hanya dengan terus mengandalkan rahmat Tuhan, yang dapat kita terima secara khusus di dalam sakramen- sakramen, dan juga di dalam doa-doa, kita akan menjaga jiwa kita dari kuasa roh jahat.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sudah merawat jiwaku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here