Menanggapi Teguran

0
34 views
Menanggapi teguran

Bacaan 1: Am 7:10-17

Injil: Mat 9:1-8

Saat atasan dalam kerjaan mendatangimu sehabis presentasi lalu memberikan sebuah pujian atas hasil karyamu, tentu kamu akan merasa senang. Namun bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya?

Kamu merasa telah mengerjakan dengan benar namun bukannya dipuji malah dimaki-maki dan “dikuliti” kesalahanmu. Tentu kecewa bukan?

Memang sulit untuk menerima teguran.

Mungkin itulah yang dirasakan Imam Amazia, yang melayani Raja Yerobeam dan sepertinya selalu menyampaikan hal-hal yang menyenangkan pada raja. Semacam pelayan, “asal bapak senang”. Amazia tidak mau mendengar dan menyampaikan pemberitaan hukuman Allah kepada raja yang merupakan akibat langsung dosa-dosa yang telah diperbuat. Dia bukan seorang “penyambung lidah” Allah.

Amazia marah dan menegur Amos karena telah menyampaikan hal buruk yang akan menimpa raja. Padahal ia hanyalah melaksanakan kehendak-Nya dan bukannya mau menentang raja atau mencari makan (uang) dari istana seperti yang dilakukan Amazia.

Namun menarik tanggapan dari Amos, ia tidak marah namun justru merendah.

“Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.

Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”

Sekali lagi, Amos menyampaikan bahwa Allah tetap akan menghukum raja dan keluarganya serta bangsa Israel ke tanah pembuangan akibat dosa-dosa yang telah mereka perbuat.

Respon positif juga dilakukan oleh Tuhan Yesus saat dituduh menghujat Allah.

Padahal, apa yang dilakukan Yesus justru hal sebaliknya. Ia datang ke dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dengan kuasa Ilahi-Nya, Tuhan tentu punya kewenangan untuk mengampuni dosa manusia serta menyembuhkan sakit akibat dosa.

Dalam tradisi Yahudi beberapa penyakit dianggap sebagai hukuman dosa dari Allah. Maka yang dilakukan pertama-tama oleh-Nya adalah mengampuni.

“Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”

Baru kemudian menyembuhkan sakit fisiknya untuk melengkapi rangkaian penyembuhan-Nya.

“Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”

Pesan hari ini

Apa reaksimu saat ditegur untuk sesuatu yang tidak kamu inginkan? Marah dan tersinggung atau menerima?

Mungkin Tuhan sedang ingin menegurmu lewat orang-orang di sekitarmu. Jadikan sebagai introspeksi, bertobat dan memperbaiki hidupmu.

“Introspeksi diri itu penting, bukan berarti aku salah dan kau benar.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here