Menatap Penuh Harapan

0
360 views
Beriman dan harapan (Romo Suhud SX)

NABI Yesaya mewartakan janji Allah tentang langit dan bumi yang baru (Yes 65: 17-21). Nadanya sangat positif dan memberi pengharapan.

“Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.” (Yes 65: 17).

Demikian firman Tuhan melalui Yesaya, nabi-Nya.

Para pendengar warta itu diajak menatap masa depan dalam pengharapan kepada Allah. Ia membuat semuanya baik. Tidak ada bayi yang hidup hanya beberapa hari dan orang yang mati pada usia seratus tahun dianggap masih muda (Yes 65: 20).

Allah menghendaki manusia tetap hidup. Itulah tujuan penciptaan manusia. Tatkala dosa menjauhkan manusia dari Tuhan dan menyebabkan kematian, Allah menebusnya.

Sang Guru Kehidupan menunjukkan bahwa janji Allah lewat nabi Yesaya itu terpenuhi. Ia datang untuk menyembuhkan orang sakit dan melepaskan manusia dari kematian.

Itu nyata dari yang dilakukan-Nya terhadap anak pegawai istana yang sakit (Yoh 4: 46-54). Pegawai istana itu memohon agar Sang Guru datang sebelum anaknya mati (Yoh 4: 49).

Mengingat iman dari pegawai istana itu, Sang Guru bersabda, “Pergilah, anakmu hidup.” (Yoh 4: 50). Demikianlah anaknya yang sakit dan hampir mati itu sembuh.

Baik Yesaya maupun Yohanes menegaskan bahwa Tuhan Allah itu mempunyai rencana dan melakukan yang baik. Orang diajak percaya akan Allah dan menatap masa depan dalam pengharapan.

Senin, 28 Maret 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here