Bacaan 1: Yes 30:19-21. 23-26
Injil: Mat 9:35 – 10:1. 6-8
DALAM suatu organisasi atau perusahaan, sering kita mendengar adanya sebuah Visi dan Misi. Selama ini banyak orang salah kaprah tentang pengertian kedua kata tersebut. Visi berarti adalah orientasi ke depan, sesuatu yang ingin dicapai atau dituju.
Visi juga bisa dimaknai sebagai target yang ingin dicapai. Maka, Visi tidak bisa diubah. Sedangkan Misi, adalah cara untuk mencapai Visi.
Banyak cara untuk bisa mencapai sebuah target atau visi. Maka Misi untuk mencapai Visi, bisa saja berubah tergantung situasinya.
Visi Tuhan Yesus hadir ke dunia, adalah membawa kembali umat-Nya kepada Allah Bapa di surga.
Sedangkan Misi yang digunakan untuk mencapai Visi tersebut adalah: berkeliling mengajar di rumah-rumah ibadat memberitakan Injil Kerajaan Surga, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan sebagainya.
Ia juga mengutus para murid-Nya, untuk melayani umat dengan kuasa-Nya serta banyak lagi misi yang lain. Mereka diberi kuasa untuk mengusir roh jahat, menyembuhkan penyakit, membangkitkan orang mati dan segala kelemahan lainnya.
Perutusan mereka sangat jelas, yaitu dibatasi hanya pergi kepada bangsa Israel. Mereka tidak boleh masuk ke kota-kota bukan Yahudi dan Samaria (dianggap sebagai kota non Yahudi karena kemurnian Yahudi-nya diragukan).
Tugas untuk melayani kota-kota atau orang-orang non Yahudi baru akan diberikan Yesus sesudah Ia wafat dan bangkit dari kematian-Nya.
Pengajaran dan perutusan Tuhan Yesus tersebut, merupakan lambang dari situasi Kerajaan Surga. Di ruang ilahi, tidak ada lagi roh jahat, tidak ada lagi sakit dan tidak ada lagi kematian namun hanya ada sukacita dan hidup kekal.
Dalam nubuatannya, Nabi Yesaya menjelaskan tentang rencana keselamatan Allah bagi Sion. Allah ingin bermurah hati kepada umat-Nya dan memberkati semua yang rindu kepada-Nya.
Ia akan mencurahkan berkat dan karunia atas kaum sisa Israel yang tetap percaya ketika Dia memulihkan mereka.
“Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab.”
Pesan hari ini
Sebagai Katolik kita diutus untuk bermisi mewartakan Kerajaan Allah, agar semakin banyak orang mengenal-Nya dan mencapai harapan hidup kekal.
Bermisi bukan berarti kesana kemari membawa kitab suci lalu menginjili orang, namun mewartakan lewat panggilan hidup masing-masing. Sebuah janji keselamatan telah dijanjikan bagi mereka yang mau bertobat dan berbalik kepada-Nya.
Kadang orang menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan, tapi lalu menangis di masa depan sambil mengingat masa lalunya.
Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.