SETELAH Yesus memberi makan lima ribu orang, mereka hendak mengangkat Dia menjadi raja (Yohanes 6:15). Tetapi Yesus menyingkir lagi ke gunung seorang diri (Yohanes 6:15).
Mengapa mereka melakukan hal itu? Karena Yesus telah membuat perut mereka kenyang (Yohanes 6:26).
Mengapa Yesus menyingkir? Karena Dia datang ke dunia tidak untuk menjadi raja yang membuat perut kenyang. Dia tidak hanya menjamin kehidupan di dunia, melainkan kehidupan kekal.
Yesus bersabda, “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” (Yohanes 6:27).
Untuk memperoleh makanan duniawi orang perlu bekerja. Demikian pula untuk mendapatkan makanan surgawi orang mesti bekerja. Bukan dengan memeras keringat dan membanting tulang, melainkan dengan percaya kepada Dia yang telah diutus Allah (Yohanes 6:28).
Mereka yang percaya kepada-Nya akan memiliki hidup yang kekal. Artinya, tidak akan lapar dan haus lagi (Yohanes 6:35).
Namun, percaya kepada Yesus berarti berkomitmen total dan tanpa syarat kepada-Nya. Menyerahkan seluruh diri kepada Yesus dan melepaskan semua yang lain (Matius 16:24-27).
Bagaimana Yesus memberikan hidup makanan untuk hidup kekal itu?
Pertama, Dia memberikan sabda-Nya dalam Kitab Suci. Sabda-Nya mengisi hati dan pikiran serta memberikan makna hidup.
Kedua, Yesus memelihara manusia melalui Gereja-Nya, yakni dalam hidup komunitas Kristiani. Di sana orang saling mencintai dan mendukung.
Ketiga, Yesus memberikan makanan sejati itu lewat perayaan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi, para pengikut Yesus merayakan kasih Allah yang tampak dalam hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus.
Lalu, apa yang mesti kita lakukan untuk dapat memperoleh semua yang Yesus berikan itu? Santo Paulus menjawabnya. “Hendaklah kamu mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Efesus 4:24).
Yesus Kristuslah manusia baru itu. Maka, untuk memperoleh hidup abadi kita mesti hidup seperti Kristus, makanan surgawi yang memberikan kehidupan kekal.
Minggu, 4 Agustus 2024
HWDSF