Home BERITA Mencari Kebahagiaan Surga

Mencari Kebahagiaan Surga

0
34 views
Gereja Katolik Pugeran Yogyakarta (Paroki Pugeran)

Puncta, 30 Desember 2024
Senin Oktaf Natal
Lukas 2: 36-40

SEWAKTU saya bertugas di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, Yogyakarta, tiap sabtu pagi selalu ada kelompok ibu-ibu Warakawuri yang berkumpul di ruang sisi utara sakristi. Mereka adalah ibu-ibu yang sudah lanjut usia dan jadi anggota Legio Mariae.

“Simbah-simbah tua” ini dengan rajin membersihkan alat-alat misa di gereja. Semua perabotan dari piala, sibori, kandelaar, bahkan wiroog juga dibersihkan sampai mengkilat.

Tugas itu dilakukan rutin setiap sabtu pagi, tanpa komando tetapi dengan kerelaan hati dan penuh sukacita.

Suatu kali saya ikut nimbrung dan bertanya kepada mereka, “Sugeng enjing eyang-eyang. Kok sampun gasik resik-resik alat-alat misa?” (Selamat pagi oma-oma kok sudah awal bersih-bersih alat misa).

Salah satu dari mereka menjawab lirih, “Pados margi dhateng Swarga Rama (Mencari jalan ke surga, Rama)”.

Sungguh luar biasa semangat mereka. Ibu-ibu ini menghayati tugas-tugas kecil sebagai cara untuk mencari kebahagiaan surga.

Dalam bacaan hari ini kita dipertemukan dengan Hana seorang nabi perempuan yang sudah lanjut usia.

Ia seorang yang saleh, anak Fanuel dari Suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Ia sedang menantikan keselamatan dari Allah.

Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Di bait Suci itu, Hana berjumpa dengan Yesus yang dibawa orangtuanya. Ia sangat bersyukur dan bersukacita karena dapat berjumpa dengan “Yang dijanjikan Allah,” yaitu Yesus Mesias.

Apakah Natal ini kita juga mengalami perjumpaan dengan Yesus yang mengubah hidup kita menuju kepada kebahagiaan? Ataukah Natal berlalu tanpa makna hanya sejauh hura-hura saja?

Mari kita belajar dari Hana atau ibu-ibu tua yang dengan rajin dan tekun mencari kebahagiaan surgawi dengan mengisi hidup mereka agar berguna bagi sesama.

Pergi liburan ke Yogyakarta,
Pawai naik sepeda bersama.
Hidup hanyalah sementara,
Gunakan waktu untuk sesama.

Wonogiri, hidup berguna bagi sesama kita
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here