Bacaan 1: Yes 40:25 – 31
Injil: Mat 11:28 – 30
SETIAP orang pasti pernah merasakan yang namanya, letih, lelah dan lesu.
Seharian bekerja dari subuh sudah berangkat, lalu beban pekerjaan yang sepertinya terus menumpuk, pulang kerja sore hari pulang ketemu macet, di rumah sedang berantakan, rasanya ingin menyerah.
Jika tidak mampu mengendalikan emosi bisa saja berubah menjadi negatif, keluar amarah dan sebagainya.
Hari ini kita punya solusi, Tuhan mengundang datang dan akan memberikan kelegaan. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Undangan yang begitu lembut dan melegakan, sebab Ia adalah Kasih. Undangan ini tentu saja bagi semua orang tanpa kecuali terutama bagi yang memiliki persoalan hidup serta beban dosa.
Injil Matius itu sebenarnya ditujukan kepada orang-orang Yahudi, atas beban kuk yang diartikan secara metaforis sebagai beban, yaitu hukum Taurat.
Tuhan terutama ingin mengundang bangsa-Nya Yahudi atas beban hukum Taurat yang berjumlah 613 aturan itu. Karena banyaknya aturan sehingga malah menjadi beban yang sulit dilaksanakan.
Meski hukum itu diberikan Allah untuk tujuan agar bangsa Yahudi hidup dengan benar namun pada kenyataan tetap saja mereka hidup menyimpang dari Allah.
Maka Tuhan Yesus menggenapinya dengan hukum Kasih yang hanya 2 aturan utama agar kita semua mampu melaksanakannya.
Allah itu transenden dan tak tertandingi, itulah yang ingin disampaikan Nabi Yesaya dalam nubuatannya. Seluruh bumi ada di tangan-Nya sebab Dia-lah Sang Penciptanya.
“Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia?” demikian sabda-Nya.
Nabi Yesaya seolah-olah marah kepada bangsanya karena putus asa dan frustasi seperti ditinggalkan Allah. Hidup dalam pembuangan memang tidak mudah serta menjadi letih, lesu dan lemah.
Namun Allah menjawabnya dengan kejatuhan Babel sebagai bukti bahwa Ia tetap sayang kepada bangsa Yahudi.
Pesan hari ini
Jangan pernah merasa putus asa dan frustasi seolah Tuhan meninggalkanmu.
Dengan datang kepada Yesus, menjadi hamba-Nya, mentaati petunjuk-Nya, maka Ia menjadi solusi atas beban berat hidup dan dosamu.
Kegagalan kadang membuat putus asa dan frustasi namun hidup harus terus berjalan, berhenti sejenak dan menenangkan diri lalu bangkit lagi melangkah.
Tetap pakai maskermu dan jaga jarakmu.