Mencintai dengan Hati

0
451 views
Patung hati Yesus Mahakudus Ganjuran. (Ist)

Jumat 16 Juni 2023, Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus.

  • Ul. 7:6-11.
  • Mzm. 103:1-2,3-4,6-7,8,10;
  • 1Yoh. 4:7-16;
  • Mat. 11:25-30

PERAYAAN Hati Kudus Yesus merupakan perayaan syukur atas kasih Yesus bagi kita semua.

Kasih-Nya itu diwujudkan melalui pemberian total hidup-Nya, pengorbanan tanpa pamrih dan keterbukaan hati-Nya untuk menerima kita semua dalam segala kerapuhan dan beban berat hidup kita.

Pernahkah kita merasakan sakit hati atau ikut merasakan sakit hati yang dirasakan orang lain?

Kita pasti pernah merasakan sakit hati ataupun kesedihan, karena orang lain entah itu karena merasa ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi atau bahkan dikhianati oleh teman kita sendiri.

Tuhan Yesuspun merasakan rasa sedih dan sakit hati yang sama.

Bahkan Hati Mahakudus-Nya yang ditikam oleh tombak menjadi simbol betapa sakitnya rasa sedih dan sakit hati yang Yesus rasakan.

Yesus merasa sedih dan sakit hati atas segala dosa dan kejahatan yang terjadi di muka bumi.

Atas penderitaan orang miskin, orang-orang kecil, dan pengungsi yang terjadi setiap hari.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian

“Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”

Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan, bahwa rahmat kasih-Nya yang melegakan justru akan diterima oleh mereka yang kecil, mereka yang letih dan lesu serta mereka yang berbeban berat.

Kita pasti menghendaki terbebas dari segala sesuatu yang membebani hidup kita.

Kini kita memiliki tempat untuk meneguk kesegaran bagi jiwa kita yang sedang lemah, lesu dan berbeban berat, yaitu Cinta Kasih dan Kerahiman Allah melalui Hati Putera-Nya yang terbuka lebar bagi kita semua.

Karena itu, jangan ragu untuk datang kepada Yesus memohon pertolongan dan kekuatan ketika hidup ini terasa berat karena beban hidup kita.

Dalam hati Yesus ada kekuatan, sehingga walau persoalan hidup tetap mengiringi, namun semuanya menjadi ringan dan tidak menjadi beban karena kita pikul bersama-Nya.

Hati Yesus sumber ketabahan, hendaknya kita pun demikan, setiap salib yang kita alami semoga kita pun tabah menjalaninya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mengikuti Yesus dengan sepenuh hati?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here