Puncta 12.10.21
Selasa Biasa XXVIII
Lukas 11:37-41
TELAH dicanangkan Hari Cuci Tangan Sedunia yakni setiap tanggal 15 Oktober. Global Handwashing Day dimulai tahun 2008.
Mencuci tangan sangat penting untuk menjaga kesehatan diri.
Apalagi sekarang pada masa pandemi covid-19 ini, sangat dianjurkan untuk sesering mungkin mencuci tangan.
Mencuci tangan adalah model paling mudah, murah, efisien, dan efektif untuk menangkal berbagai penyakit.
Tema peringatan tahun ini adalah “Hand Hygine for All” atau “Kesehatan Tangan untuk Semua”.
Banyak kuman ada di tangan, setelah kita pegang barang-barang. Maka, cuci tangan sebelum makan, setelah bersin, batuk atau pegang benda-benda tertentu sangat dianjurkan.
Cak Lontong melawak:
“Saya paling rajin cuci tangan setelah pegang barang atau benda. Waktu mau cuci tangan, saya pegang sabun, saya cuci. Saya pegang sabun lagi, saya cuci lagi gitu terus menerus. Waktu pesta Olimpiade, saya pegang Greysia Polli dan Rahayu. Habis mereka menang, saya cuci tangan. Kan tadi saya pegang Greysia.”
Kebiasaan cuci tangan itu sudah ada sejak zaman dahulu kala. Bangsa Israel memasukkan kebiasaan itu sebagai aturan agama.
Seorang Rabi Yahudi mengatakan, “Mencuci tangan telah menjadi topik dalam Judaism selama 3.000 tahun.”
Dalam Islam, berwudu sebelum sholat lima waktu adalah kewajiban umat.
Maka orang Farisi heran melihat Yesus makan, tanpa mencuci tangan lebih dahulu. Ia menyalahkan dan menganggap Yesus najis.
Yang tidak baik adalah sikap menghakimi, menganggap orang yang tidak taat adat itu sebagai orang berdosa dan patut dihukum.
Orang Farisi merasa berhak menyalahkan orang lain. Ia menganggap diri paling benar.
Sikap ini yang dikritik Yesus, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan.”
Bersihkan dulu diri sendiri sebelum mencela, menuduh dan menghakimi orang lain.
Jangan hanya bersih secara lahiriah, yang tampak dari luar, tetapi bersihkan juga hati dan pikiran yang ada di dalam.
Marilah kita rajin mencuci tangan, tetapi lebih rajin lagi untuk mencuci hati agar bersih dan suci.
Jika dalam diri kita bersih, maka yang keluar pun akan bersih dan baik pula. Jangan mudah terkecoh dari apa yang tampak di luar saja.
Sungguh senang bila musim nyandau durian.
Orang menunggu di pondok di dekat lahan.
Membersihkan tangan menghilangkan kuman.
Membersihkan hati menghapuskan kejahatan.
Cawas, mari rajin cuci tangan….