KIAMAT. Hanya satu kata, namun penuh kekuatan magis, menakutkan, dan tentu saja menimbulkan tanda tanya besar sekali. Apa benar tahun 2012 ini menjadi tahun penentu berakhirnya kehidupan di alam fana ini alias kiamat?
Awalnya, mitos kiamat ini bermula ketika orang mengacu pada ‘kalender’ suku Maya di Peru yang dalam ilmu falaknya ‘menyebutkan’ tahun 2012 merupakan merupakan waktu dimana seluruh kegiatan di planet bumi ini akan ‘terhenti’. Pemicunya adalah gelombang galaksi.
Saintis ilmu falak lalu menyebutnya dengan sebutan lebih ilmiah: Badai Matahari.
Mengutip apa yang dikatakan oleh Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa di LAPAN yakni Sri Kaloka sebagaimana dilansir oleh Kompas.com, fenomen Badai Matahari terjadi manakala muncul kilatan cahaya (flare) dan coronal mass ejection (CME) yang dipicu oleh sebuah ledakan maha besar di atmosfir Matahari. Konon, menurut perhitungan para ahli astronomi, daya panas flare dan CME itu mencapai kisaran 66 juta kali panasnya bom atom yang menghantam Hiroshima dan Nagasaki tahun 1954 hingga membuat Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu pada Perang Pasifik atau Perang Dunia II di arena Asia-Pasifik ini.
Mendadak heboh kiamat sudah mulai muncul sejak tahun 2011 lalu. Bahkan Hollywood memanfaatkan demam kiamat tahun 2012 dengan membuat film berjudul sama dengan kisah utama tentang porak-porandanya sebuah kota besar di AS dimana semua gedung hancur, jembatan ambruk, jalanan remuk oleh ‘ulah’ fenomena alam yang disebut kiamat.
Apakah benar menjelang akhir Desember 2012, bumi tiba-tiba berhenti dan semua kehidupan di planet ini akan musnah?
Marilah kita tunggu hari-hari mendatang. (Bersambung)
Sejatinya kiamat sudah terjadi ketika kita percaya bahwa kiamat itu akan benar-benar terjadi…..hehehehe.