Mendengarkan Keluh Kesah Keluarga sebagai Berkat: Pentingnya Keluarga (2)

0
193 views
Pertemuan Komisi Keluarga Keuskupan Tanjungkarang. (Sr. Fransiska Agustin FSGM)

KELUARGA itu penting. Suka atau tidak suka. Minat atau tidak minat, keluarga itu adalah dasar.

Keluarga menjadi sumber dan muara.

Semoga pertemuan ini akan membawa semangat. Untuk menyatukan langkah dan gerak bersama antara Komisi Keluarga Keuskupan dan para romo di Paroki-UP bersama tim pendamping keluarganya. Sehingga ke depan akan terbangun kerjasama atau sinergi yang lebih bagus untuk mendampingi umat kita; khususnya keluarga-keluarga.

Dengan katekese yang mereka butuhkan, dan juga seperti yang diharapkan oleh Tahta Suci maupun Gereja Katolik di Indonesia.

Seperti kita tahu, Bapa Suci mengharapkan perlunya katekese ulang, bahkan juga katekese berjenjang. Artinya, artinya katekese umat sesuai dengan perkembangan umur dan kebutuhan mereka.

Hal ini hanya bisa diwujudkan kalau kita mau meluangkan waktu untuk berbicara bersama untuk membangun kerjasama, entah dengan saling memberi informasi tentang keadaan umat yang kita layani dan kebutuhan yang kita tangkap saat ini maupun kerelaan untuk belajar bersama dan saling membantu. Agar bahan katekese berjenjang itu akhirnya bisa tersedia; dan kalau akhirnya nantinya tersedia, sungguh kita pakai agar bisa disempurnakan sehingga menjawab kebutuhan umat secara tepat.

Selanjutnya Sri Paus juga mengharapkan tahun 2022 ini sebagai tahun penanda puncak syukur di mana kita Gereja mau merayakannya; seraya belajar dari tokoh Kitab Suci yang kita amat kenal: Santo Yoseph, ayah yangmembesarkan Yesus Tuhan kita.

Santo Yoseph ini juga menjadi pelindung Gereja kita: pelindung keluarga, pelindung para pekerja, pelindung para religius dan contoh teladan juga bagi kita Gereja.

Seorang tokoh unik, tidak banyak bicara, tetapi mempunyai kepekaan luar biasa akan bimbingan Allah dan dengan setia rela untuk menomorduakan pikiran, kepentingan, atau persoalan pribadi sendiri.

Juga lebih dahulu menjalankan permintaan atau petunjuk Tuhan walau pun itu hanya dia terima dalam mimpi.

Dan dari sikapnya, kita menerima berkat keselamatan yang luar biasa yakni selamatnya Sang Bayi dan ibunya, yakni Yesus dan Maria.

Ini semua model luar biasa untuk kita renungkan di zaman kita, di mana biasanya orang baru akan mau menjalankan dengan sukarela suatu perintah tatkala perintah itu sudah jelas baginya dan masuk akal untuk dijalankan. 

Menjalani panggilan dan kehendak Tuhan memang seringkali tidak menunggu sampai semua jelas, tetapi justru sebaliknya itu akan menjadi jelas pelan-pelan setelah kita sambut dan jalankan.

Akhirnya, sesuai dengan salah satu dari agenda atau latar belakang acara ini di samping penyegaran dan sekaligus membangun sinergi antara Komkel dan timnya dengan para gembala di paroki-UP beserta timnya;

Juga ada agenda kedua yakni menanggapi ajakan Paus juga untuk menyambut Pertemuan Keluarga Sedunia X (22-26 Juni 2022) dan Hari Raya Kakek-Nenek dan Lansia Sedunia (Minggu, 24 Juli 2022) nanti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here