Anak sekolah dasar sekarang ini memiliki struktur logika berpikir yang baik, kata Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh.
“Anak SD sekarang beda dengan anak sekolah dasar zaman saya dulu. Saya dulu anak desa dan belum minum susu. Anak sekarang tinggi-tinggi dan punya pemikiran logika yang bagus,” kata Nuh usai berbicara pada tiga dokter kecil mahir gizi dalam acara Penghargaan Pemenang kompetisi Tingkat Nasional Dokter Kecil Mahir Gizi di kantor Mendiknas, Jakarta Pusat, Senin.
Pada kesempatan tersebut, menteri yang sempat berbincang dengan ketiga dokter kecil mahir gizi; Fani (11), Oldi (11), Aulia (11), terkesan dengan jawaban mereka.
Ketiga murid kelas enam tersebut dapat menjawab setiap pertanyaan menteri dengan lugas dan terstruktur.
“Saat ditanya mengenai tempat tinggal mereka, mereka bisa menjawab dengan baik, mereka menyebutkan lokasi dengan runut sesuai dengan tingkatannya mulai dari pulau, negara, hingga kawasan, hal ini menunjukkan gizi anak Indonesia sudah semakin baik,” kata Muhammad Nuh.
Dalam kesempatan yang sama, pemenang kompetisi Tingkat Nasional Dokter Kecil Mahir Gizi diumumkan.
Juara harapan tiga adalah SD Perumnas 581 Papua, juara harapan dua adalah SD Jati Makmur 5 Bekasi, juara harapan satu adalah SD 02 Inpres Menado.
Juara tiga adalah SD Islam Sabilillah Malang, juara dua adalah SD Al Irsyad Cirebon, dan Juara pertama adalah SD Gunung Batu Bogor.
Sementara itu, untuk juara khusus duta perubahan adalah SD Oesapa Kecil 1 Kupang.
Kompetisi tingkat nasional tersebut merupakan tahap akhir dari kompetisi “Sehat Dimilau dari Sekolahmu” bagi para dokter kecil mahir gizi yang terdiri dari 27 tim pemenang dari SD di 25 kota.
Penyerahan hadiah dan penghargaan yang termasuk uang pembinaan sekolah sebesar Rp50 juta dilakukan oleh Presiden Direktur PT. Nestle Indonesia, Arshad Chaudry bersama Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan dokter gizi Medik Indonesia (PDGMI), Dr. dr. Carmen Siagia MS., SpGK, dan disaksikan oleh Muhammad Nuh.