“Sejak kami mendengar tentang kalian, tak henti-hentinya kalian kami doakan. Kami mohon semoga kalian menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan yang sempurna.” (Kol 1,9)
SRI Ranti, peraih emas pertama Indonesia pada SEA Games 2017, minta didoakan agar bisa menambah raihan emas lagi untuk Indonesia. Caisar juga minta didoakan terus menerus agar program pesbuker cepat bubar. Seorang artis wanita minta didoakan, agar dia bisa segera menyusul pasangan lain yang baru saja menikah. Seorang artis lain juga minta didoakan yang terbaik, pada saat dia akan menjalani pemeriksaan di BNN karena dia terlibat dalam kasus zat psikotropika. Beberapa cagub juga minta didoakan oleh masyarakat, agar niatnya untuk menjadi pemimpin provinsi terkabul.
Banyak orang sering minta didoakan oleh orang lain, entah rekan, sahabat, masyarakat dan juga para pemuka agama. Mereka menyempatkan diri untuk datang, bersilaturahmi dan mohon didoakan, agar cita-citanya bisa terkabul. Bahkan setelah misa selesai, banyak umat yang datang kepada imam dan minta didoakan atau diberkati secara khusus. Mereka minta didoakan agar selalu sehat, banyak berkat di dalam karya dan usaha, bayi di dalam kandungan sehat dan lancar dalam persalinan, serta berbagai intensi lainnya.
Banyak orang percaya bahwa doa-doa dari orang lain itu sangat bermanfaat dan sering dikabulkan Tuhan, apa lagi kalau yang mendoakan adalah rohaniwan, biarawan atau biarawati serta para pemuka agama lainnya. Sebetulnya siapa saja bisa berdoa dan bisa mendoakan orang lain. Doa-doa mereka untuk orang lain tentu akan didengarkan dan dikabulkan Tuhan, sejauh doa itu didoakan dengan hati yang tulus, pikiran yang baik dan juga diserta dengan sikap, perilaku dan tindakan yang baik dan benar. Mendoakan orang lain dalam kesatuan antara hati, pikiran, perasaan, sikap dan perilaku yang benar dan baik merupakan satu kekuatan luar biasa, yang akan menghasilkan buah nyata. Banyak orang tua dan ibu-ibu melakukan hal ini untuk anak-anak mereka.
Mendoakan orang lain merupakan sebuah kebiasaan yang juga dilakukan oleh St. Paulus. Dia mendoakan para murid atau orang-orang percaya yang tersebar di berbagai kota. Tidak henti-hentinya Paulus mendoakan mereka dengan tulus. Jarang sekali terdengar bahwa Paulus berdoa untuk dirinya sendiri, agar keinginannya sendiir terpenuhi. Paulus selalu berdoa agar para murid mempunyai hikmat dan pengertian yang benar; agar mereka semakin mengetahui kehendak Tuhan yang sempurna.
Bagaimanakah pengalamanku dalam hal berdoa: apakah terlalu banyak berdoa untuk kepentingan diri sendiri atau banyak mendoakan orang lain dengan tulus hati? Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)