Meneladani Bunda Maria: HR St. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

0
870 views
Regina Caeli - Maria Ratu Surga

Kej 3:9-15,20; Ef 1:3-6, 11-12; Luk 1:26-38

HAWA lama di Taman Eden digoda ular dan jatuh dalam dosa. Dan Tuhan Allah mengutuk ular: “Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Kutukan ini menjadi nyata dengan kehadiran Bunda Maria, Hawa Baru. Sejak dari dalam kandungan ibunya, St. Ana, Maria telah disucikan dan disiapkan untuk menjadi Bunda Penebus dunia.

Dialah Hawa baru yang meremukkan kepala setan yang terus menggoda dan menyesatkan manusia.

Gereja mengeluarkan Dogma Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda.

Dogma ini dimaklumkan oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854. Dalam penampakan Bunda Maria di Lourdes kepada Bernadette Soubirous, tanggal 25 Maret 1858,

Bunda Maria mengatakan: “Que soy era Immaculada Councepciou” atau “I am the Immaculate Conception”.

Artinya: “Akulah yang Dikandung Tanpa Noda”.

Pengakuan Bunda Maria ini menegaskan kebenaran dogma Gereja yang dimaklumkan oleh Paus Pius IX empat tahun sebelum penampakan Bunda Maria di Lourdes.

Mari kita meneladani kesucian hidup Bunda Maria, yang dengan penuh iman menyerahkan hidupnya kepada rencana dan kehendak Tuhan: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurur perkataanmu itu.”

Bagaimana sikap kita berhedapan dengan rencana dan kehendak Tuhan? Sering kita kurang berserah kepada Tuhan.

Kita kurang berserah kepada kehendak Allah. Maka pada hari raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, kita baharui komitmen kita untuk hidup suci di hadapan Allah dan menyerahkan hidup kita pada rencana dan kehendak Allah.

Kita berdoa kepada Bunda Maria: “Engkau yang dikandung tanpa noda ya Maria, sucikanlah badanku dan kuduskanlah jiwaku. Amen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here