Menembus Kawanan Serigala

0
778 views
Ilustrasi - Kawanan serigala. (Ist)

Bacaan 1: Kej 46:1-7. 28-30
Injil: Mat 10:16 – 23

SAGLANA Salchak, gadis berusia 4 tahun asal Siberia, yang merupakan kawasan Rusia dekat Kutub Utara.

Siberia dalam film-film Holywood sering digambarkan sebagai “wilayah keras”, rata-rata suhunya minus 34 derajat Celsius.

Sejak orangtua Saglana meninggal, ia hidup bersama kakek dan neneknya.

Suatu hari, sang nenek dalam keadaan kritis dan perlu perlu pertolongan. Kakeknya buta, sehingga mau tak mau, Saglana diutus sang kakek ke desa tetangga yang jauhnya lima kilometer.

Selama tiga jam, bocah itu menembus salju dengan suhu minus 24 derajat Celsius. Melewati sungai beku dan kawanan serigala, untuk mencapai desa tetangga tersebut.

Saglana memang berhasil mencapai desa tersebut dengan selamat, namun neneknya tidak bisa terselamatkan.

Warga desa sangat kagum dengan perjuangan gadis balita tersebut.

Mereka mengatakan, sungguh beruntung Saglana tidak menjadi mangsa serigala-serigala ganas.

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengutus para murid bak ke tengah-tengah Serigala.

Di sini tampaknya Tuhan Yesus betul-betul mempersiapkan para murid-Nya untuk menghadapi permusuhan dalam mewartakan Kerajaan Allah.

Mereka diutus seperti makhluk tidak berdaya (domba), di tengah-tengah musuh (Serigala).

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati,” demikian sabda-Nya.

Para murid dipersiapkan untuk mengambil bagian dalam penderitaan-Nya.

Demikian juga kita sebagai pengikut-Nya, harus sanggup mengambil bagian penderitaan Kristus.

Sebagai seorang Kristen, kita akan menghadapi kebencian dan pengkhianatan.

Namun Tuhan telah berjanji akan senantiasa menyertai kita. Kita hanya diminta bertahan hingga akhir hidup, tetap dalam iman Kristus agar bisa diselamatkan.

Allah juga telah mempersiapkan Yusuf untuk menjaga kelangsungan hidup keluarga Yakub. Mereka akan menghadapi masa-masa sulit kelak.

Dalam kelemahan Yusuf, Allah berkarya. Dia menjadi penguasa di Mesir untuk melindungi saudara-saudaranya hingga mereka menjadi bangsa besar di Mesir.

Allah senantiasa menyertai bangsa itu, hingga mereka kembali ke “Tanah Terjanji”.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus telah mempersiapkan kita para pengikut-Nya untuk menghadapi peperangan melawan kebencian, pengkhianatan serta kejahatan iblis.

Kita hanya diminta bertahan dalam iman, agar tetap bisa diselamatkan.

“Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here