“Yesus berkata kepadanya,’ “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.’” (Mat 18, 22)
TUJUH puluh kali tujuh adalah empat ratus sembilan puluh. Anak-anak SD tentu sudah diajari untuk menghitung atau mengalikan angka-angka. Hasil kali 70 x 7 ternyata lebih banyak dibandingkan dengan jumlah hari selama satu tahun, yakni 365 atau 356 hari.
Para murid diajak mengampuni sesama 70 x 7 kali. Itu berarti bahwa para murid harus mengampuni sesama yang bersalah setiap hari lebih dari satu kali. Ini berarti bahwa setiap hari selalu saja ada orang yang jatuh sikap atau tindakan salah, tidak benar dan tidak baik.
Setiap hari selalu ada orang yang mengecewakan, membuat jengkel atau sakit hati orang lain, entah dengan kata-kata, sikap, peri laku atau tindakannya. Bahkan ada orang yang rupanya telah mempunyai habitus jelek, buruk dan tidak baik.
Setiap hari orang tidak bisa lepas dari kesalahan atau kebiasaan berbuat jahat. Kata-katanya selalu menyakitkan, mengkritik, mencela, menghina, kasar dan jorok; sikapnya tidak jauh dari kesombongan, congkak, iri dan dengki; perilakunya selalu munafik, cari muka, tidak jujur, cari aman dan mudah. Mereka ada di dalam keluarga, di tempat kerja, di dalam komunitas atau di tengah masyarakat.
Sungguh tidak mudah untuk mengampuni orang-orang seperti ini. Banyak orang selalu punya kecenderungan untuk marah, emosi, balas dendam atau mengutuk. Betapa tidak mudah untuk mengampuni mereka yang telah menghina, melukai dan menyakiti hati. Banyak orang menyimpan rasa dendam dan benci itu selama puluhan tahun. Bertahun-tahun orang diganggu oleh rasa gelisah dan emosi yang selalu muncul.
Mengampuni merupakan peristiwa yang membebaskan, sejauh itu dilakukan dengan sadar, tulus dan dalam iman. Pengampunan dapat membawa orang pada kelegaan dan kedamaian, baik dalam diri orang yang bersalah maupun yang memberikan pengampunan.
Bagaimana pengalamanku hari ini: dalam hal apa aku mengampuni dan diampuni?
Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)