Mengantisipasi Hadirnya Kerajaan Allah

0
790 views

Selasa, 24 November 2015
Pekan XXXIV
Dan 2:31-45; Tambahan Daniel 3:57-61; Luk 21:5-11

Yesus bersabda, “Bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”

INJIL hari ini mewartakan kepada kita tentang Yesus yang menubuatkan banyak tanda yang akan menimpa umat manusia dan bangsa-bangsa. Pertama-tama, Yesus menubuatkan kehancuran Bait Allah di Yerusalem. Lalu Ia berbicara bahwa akan ada banyak tanda yang menyatakan pertikaian dan kehancuran seperti perang, kelaparan, penyakit dan gempa yang akan mendahului datangnya akhir zaman saat Raja yang diurapi Allah akan kembali untuk memerintah kerajaan-Nya di bumi.

Apa makna semua itu bagi kita? Pertama, Yesus hendak mengajar kita tentang kebenaran rohani dan realitas kerajaan-Nya yang tidak akan pernah berakhir. Kerajaan-Nya bertahan sepanjang segala abad. Yesus juga hendak mengajarkan kepada kita bahwa melalui banyak peristiwa dan tanda Allah berkarya untuk memurnikan kita dalam pengharapan. Ia berkenan membantu kita untuk membentuk hati kita agar hanya dan lebih mengandalkan Allah saja.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita mengungkapkan harapan, iman dan kasih kita kepada Yesus Kristus. Sementara kita menyembah Dia kita belajar untuk mengenal damai dan keselamatan hidup yang berserah kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita berdoa agar kita mengenal tanda-tanda pengandilan, kerahiman, dan rahmat Allah yang menyelamatkan kita.

Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada kami bahwa akan ada pencobaan, penderitaan dan penganiayaan pada zaman ini hingga Dikau datang kembali pada akhir zaman. Dikau juga mengajarkan kepada kami bahwa Allah melimpahkan rahmat dan kerahiman kepada semua yang mendengarkan panggilan-Nya dan menaati perintah-Nya. Bantulah kami untuk mencari kerajaan-Mu terlebih dahulu dan penuhilah kami dengan sukacita dan pengharapan akan kerajaan-Mu yang kekal kini dan selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here