Mengapa Allah Perbolehkan Orang Jahat Menikmati Hal Baik?

0
705 views
Ilustrasi: Lampu dian. (Ist)

Bacaan 1: Kis 12:24 – 13:5a
Injil: Yoh 12:44-50

PERNAH ga sih terbersit dalam pikiran hal semacam judul di atas? Ada orang yang menurut pandangan kita perilakunya jahat, namun kehidupannya malah mapan, enak bahkan berlebih.

Namun sebaliknya, orang yang menurut kita baik dan mendedikasikan hidup melayani Tuhan malah kehidupannya susah serta masih berjuang secara finansial.

Betapa seringnya melihat pergumulan seperti itu.

Saya pernah mendengar, ada seorang pengusaha Kristen sukses dan hidup berlimpah. Namun tidak sedikit yang mencibir kesuksesannya.

“Senin sampai Sabtu, dia tipu orang. Hari Minggu dia tipu Tuhan,” Demikian kata orang.

Saat salah satu perusahaannya bangkrut, para karyawannya – jangankan diberi pesangon, mereka bahkan tidak diberikan gaji yang telah tertunggak beberapa bulan.

Ironisnya, ia tetap saja kaya raya.

Kadang sulit untuk memahami apa maksud Tuhan.

Sama seperti dalam bacaan hari ini, Saulus yang begitu jahat sebelumnya malah dipakai Tuhan untuk melayani-Nya.

“KHususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”

Demikian kata Roh Kudus, kepada para nabi dan pengajar di Antiokhia Syria.

Sementara dalam bacaan sebelumnya, Stefanus orang baik yang penuh Roh Kudus, bersaksi serta mewartakan kebenaran Tuhan Yesus Kristus malah berakhir tragis dihadapan Saulus. Ia dianiaya dan dibunuh oleh orang-orang yang mengaku “religius”.

Namun demikian, sebagai orang Katolik harus bangga, jika boleh merasakan penderitaan Kristus melalui salib pribadi yang harus dipikul bersama-Nya.

Tuhan Yesus hadir ke dunia untuk membawa kita dalam terang-Nya, yaitu kehidupan kekal.

“Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.”

Dunia diidentikkan dengan kuasa kegelapan. Orang bisa berbuat jahat dan jauh dari Tuhan.

Hal yang perlu dicatat dalam Injil hari ini, melihat dan percaya kepada-Nya berarti juga melihat dan percaya kepada Dia yang mengutus-Nya, yaitu Allah Bapa.

Pesan hari ini

Tuhan bisa menggunakan siapa saja termasuk orang jahat untuk melayani-Nya, tidak usah cemburu.

Banyak orang jahat menikmati hidup enak namun realitanya mungkin miskin rohani, karena tidak memiliki “Terang Dunia”, yaitu hidup kekal.

“Jalan Yesus mungkin terasa sempit dan sesak untuk dilalui, namun berujung pada kehidupan kekal. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here