KISAH dalam injil hari ini amat menarik dan dramatik (Markus 5:1-20). Yesus baru saja menyeberang di daerah Gerasa, wilayah Dekapolis. Seorang yang kerasukan roh jahat keluar dari pekuburan menemui Dia (Markus 5:2).
Informasi tentang orang itu cukup lengkap. Pertama, tidak ada orang yang mampu mengikatnya (Markus 5:3). Kedua, siang malam berkeliaran di pekuburan sambil berteriak-teriak (Markus 5:5). Begitulah umumnya orang yang kerasukan roh jahat. Tidak terkendali dan menakutkan.
Melihat Yesus dari jauh, dia berlari mendekat sambil memohon supaya Yesus tidak menyiksanya. Yesus memang tidak menyiksanya, tetapi membiarkan dia berpindah dari orang itu ke kawanan babi (2.000 jumlahnya) yang kemudian mencebur ke dalam danau dan mati lemas (Markus 5:11-13).
Apakah Yesus merusak lingkungan dengan mencemari danau itu? Tidak. Babi dalam tradisi Yahudi adalah lambang sesuatu yang kotor dan harus dibersihkan.
Setelah orang itu bebas dan waras, dia ingin mengikuti Yesus (Markus 5:18). Namun, Yesus tidak memperkenankannya (Markus 5:19).
Pertanyaannya, mengapa Yesus malah menyuruhnya pulang kepada orang- orang sekampungnya dan menceritakan bahwa Tuhan telah mengasihaninya (Markus 5:19).
Ternyata, mengikuti Yesus tidak selalu berarti berada di dekat-Nya atau berjalan di belakang-Nya. Mengikuti Yesus bisa juga dilakukan dengan mewartakan Yesus di antara para tetangga atau orang-orang di sekitar kita.
Setelah dibaptis dan ikut merayakan liturgi di gereja, apakah kita pergi mewartakan Yesus dan membagikan pengalaman serta rahmat yang kita peroleh? Ataukah asyik berlama-lama di gereja menikmati hal-hal yang menyenangkan bagi diri kita sendiri?
Senin, 29 Januari 2024
Mantap orang yg percaya Tuhan Yesus, hrs mjd terang atau jd org berguna bagi orang lain, krn mjd saksi Yesus
Amin!
zaman now, masih adakah manusia yang “benar benar” mengikut Yesus?
Memang ada tapi prosentasenya mungkin lebih dari mencengangkan dilihat dari pernyataan Evangelist Billy Graham Alm.,, 0,02%,,,