Mengapa Harus Menghakimi?

0
227 views
Mengapa harus menghakimi?

Bacaan 1: Kel 33:7-11; 34:5b-9. 28

Injil: Mat 13:36-43

Mengapa Harus Menghakimi?

Ketika ada orang mencuri motor dan ketahuan lalu ramai-ramai digebukin. Kadang seseorang merasa bisa menjadi polisi bagi orang lain. Orang merasa punya hak menghakimi pihak lain yang dianggap salah.

Bisa juga timbul iri hati saat melihat orang lain melakukan kejahatan dan hidupnya aman-aman saja bahkan menikmati kesejahteraan melebihi orang “yang merasa lebih benar hidupnya”.

Bacaan-bacaan hari ini memberi teladan bagaimana harus bersikap melihat fenomena kejahatan di sekitar kita. Bukan juga kita ga perlu peduli, namun bertindak secara benar.

Kejahatan sepertinya memang akan terus terjadi hingga dunia ini berakhir.

Tuhan sendiri terus berupaya menaburkan benih-benih kebaikan namun Iblis juga tidak pernah berhenti mengganggu pekerjaan-Nya tersebut.

Tuhan bersikap membiarkan benih kebaikan yang Ia tabur, untuk hidup dan tumbuh bersama benih kejahatan yang ditabur Iblis.

Tuhan Yesus tidak mau mencabut ilalang ditengah-tengah gandum, karena bentuk mereka mirip. Sama seperti ‘orang baik dan orang jahat’ secara fisik bentuknya juga sama, tidak ada beda. Kalau dicabut bisa-bisa malah tercabut dua-duanya dan mati semua.

Ada saat yang tepat, yaitu “Penghakiman Akhir Zaman”.

“Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

Para malaikat-Nya akan mengumpulkan orang-orang jahat yang tidak mau bertobat untuk dibinasakan dalam api yang tak pernah padam saat akhir zaman.

Selama masih hidup, ada banyak kesempatan untuk bertobat mohon ampun. Sebab Tuhan adalah baik dan penuh kasih, seperti yang disampaikan-Nya sendiri kepada nabi Musa:

“TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.”

Pesan hari ini

Sebagai kristiani, kita berasal dari benih yang baik dan terus dihimpit oleh Ilalang. Namun tetaplah bersyukur dan tidak perlu menghakimi pihak lain.

Mari kita mohon kekuatan untuk mampu melewati semua himpitan tersebut dan tetap berbuah, sebab Ia penuh kasih. “Ketika kamu melalui kesulitan dan memutuskan untuk tidak menyerah, itulah kekuatan. Perjuanganmu telah mengembangkan kekukatanmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here