Bacaan 1: Yes 58:9b – 14
Injil: Luk 5:27 – 32
SAAT Allah menciptakan manusia, ada satu predikat yang sungguh menarik.
Dikatakan bahwa manusia itu “sungguh amat baik”, berbeda dengan ciptaan lain yang hanya dikatakan, “itu baik”.
Tentu saja Allah tidak ingin manusia menderita dan mengalami kesulitan sepanjang hidupnya. Maka diciptakanlah isi dunia, untuk menemani dan menunjang kebutuhan hidupnya termasuk makanan.
Tapi mengapa ada sebagian orang yang merasa hidupnya terasa sulit?
Setiap usaha yang dilakukan selalu mentok, sering dihampiri kesialan dan kesulitan, seolah seperti keluar dari mulut serigala masuk ke mulut buaya, keluar dari mulut buaya diterkam harimau.
Sudah jatuh, tertimpa tangga lalu ketumpahan cat.
Ternyata ada rahasia yang disampaikan oleh nabi Yesaya.
“Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kau inginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.”
Makan itu untuk hidup, bukan hidup untuk makan.
Beribadah dengan benar, maka Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering.
Dia juga akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Tuhan akan memberi kendaraan kemenangan.
Tuhan Yesus kembali meluruskan apa yang ada dalam pikiran orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tentang bagaimana harus mengasihi seseorang.
Dalam pandangan mereka, orang berdosa harus diasingkan tak perlu diajak bersahabat. Padahal agama tidak mengajarkan begitu.
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit”, demikian kata-Nya.
Berbeda dengan sikap Lewi yang dianggap berdosa oleh mereka, saat “dimanusiawikan” kembali oleh Tuhan Yesus.
Lewi segera membuat perjamuan atas peristiwa itu bersama sesama pemungut cukai lainnya.
Lewi merasa hidupnya kembali dan akhirnya kita mengenalnya sebagai penginjil dengan nama “Matius”.
Pesan hari ini
Perlu ada introspeksi dalam hidup ini, jangan-jangan ada yang salah dengan perilaku yang dilakukan.
Mari berhenti menindas dan menghakimi orang lain, lalu mulai mengasihi.
Semoga Tuhan akan senantiasa mengairi hidup yang kering dan memberi kendaraan kemenangan untuk melintasi puncak bukit.
Itulah rahasia yang dibocorkan Nabi Yesaya.
Jangan terus-menerus mengeluh tentang hidup tapi berbuatlah sesuatu yang baru. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.