Mengapa Kamu (Masih) Ragu?

0
272 views
Zaki dengan wajah mirip pembalap Valentino Rossi. (Ist)

Bacaan 1: Kis 3:11-26
Injil: Luk 24:35-48

BULAN Maret 2022 lalu, Indonesia berhasil menggelar MotoGP Mandalika dengan sukses. Pagelaran ini mampu menyedot perhatian dunia.

Salah satu yang mungkin mengecewakan publik MotoGP adalah ketidakikutsertaan Sang Legendaris Valentino Rossi, karena ia keburu pensiun.

Namun, tiba-tiba viral kemunculan “Sang Legendaris” itu di Mandalika.

Padahal, dia adalah Zaki, teknisi komputer dan programmer di Palembang.

Dengan mengenakan jaket serta topi 46 (nomor balapan Valentino Rossi), Zaki yang berambut ikal semakin mirip dengannya bahkan tak sedikit yang meminta foto bersamanya.

Pada awal kekristenan, ada satu kelompok Kristen yang dikenal dengan Docetis (Yunani: penampakan).

Mereka beranggapan bahwa “Sang Juru Selamat itu tanpa kelahiran dan tanpa tubuh jasmani serta tanpa rupa dan hanya dalam penampakan. Dia kelihatan seperti manusia.”

Hal ini mirip dengan paham “dissimulation” (penyerupaan), bahwa “Orang” yang mengalami kisah sengsara, disalibkan serta bangkit dari kematian itu bukanlah Yesus namun “orang yang diserupakan”.

Bagi Gereja Katolik, ini tentu merupakan bida’ah dan ditentang kuat oleh Uskup Anthiokia saat itu, yaitu Santo Ignatius.

Dalam iman katolik, kita tegas percaya bahwa Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia.

Semua kisah Yesus sejak kelahiran (inkarnasi), kesengsaraan, mati disalib dan bangkit dari kematian telah ditulis dalam Taurat, Kitab para Nabi dan Mazmur. Dan itu telah tergenapi dalam diri Yesus.

Maka sangat penting untuk membaca Kitab Suci.

“Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”

Tuhan Yesus menegur para murid-Nya yang terpana antara percaya dan tidak, melihat Yesus yang telah mati itu hadir ditengah mereka.

Petrus dan para murid adalah saksi Kristus, demikian juga kita para pengikut-Nya.

Dalam pidatonya saat perayaan Pentakosta Yahudi, Petrus menyakinkan bahwa apa yang telah ia lakukan terhadap kesembuhan orang lumpuh di Bait Allah bukanlah karena kekuatan ataupun kesalehannya. Namun karena nama Tuhan Yesus Sang Juru Selamat manusia yang hidup.

Pesan hari ini

Jangan ragu lagi, karena Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia.

Jadilah saksi Kristus dan wartakan kebangkitan-Nya.

“Semua yang ada di dunia diciptakan dan atas karunia Tuhan sebagai sarana untuk semakin mengenal, mencintai serta melayani-Nya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here