MENGAPA Yesus Mengutus Para Murid-Nya?
Manusia itu makhluk sosial yang artinya berteman. Karena kodrat sosialnya, manusia cenderung keluar dari dirinya, keluarganya, dan komunitasnya. Tidak seorang pun puas dan bahagia hanya dengan tinggal di dalam dirinya sendiri.
Yesus dan para murid-Nya pun demikian. Mereka tidak hanya bersifat sosial, melainkan misioner. Yesus mengutus para murid-Nya untuk keluar dari komunitasnya sendiri. Dia mengutus mereka berdua-dua dan memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat (Markus 6:7).
Mengapa harus keluar dan berdua-dua?
Pertama, mereka belajar dari Yesus yang meninggalkan kenyamanan-Nya untuk turun ke dunia, menyelamatkan manusia. Dia mengajar, mengusir setan, dan menyembuhkan banyak penyakit. Yesus menghendaki mereka melakukan yang sama.
Dalam Seruan Apostolik Evangelii Gaudium (2013), Paus Fransiskus menulis, “Aku lebih menyukai Gereja yang memar, terluka dan kotor karena telah keluar ke jalan-jalan daripada Gereja yang sakit karena menutup diri dan nyaman dengan diri sendiri” (no.49).
Kedua, para murid mesti pergi berdua-dua, karena mereka melakukannya sebagai komunitas. Mereka perlu bekerjasama. Perutusan bukan usaha individual, melainkan karya bersama dalam tim.
Lebih dari itu, mereka mesti menjalankan misinya dalam persatuan dengan Tuhan. Karya misi itu bukan usaha manusia, melainkan karya Tuhan. Dalam ensiklik yang sama, Paus Fransiskus menulis, “Keselamatan yang ditawarkan Allah kepada kita adalah karya kerahiman-Nya. Melalui kegiatan evangelisasinya, Gereja bekerja sama sebagai sarana rahmat ilahi yang bekerja tanpa henti…” (no.112).
Mengapa Yesus berpesan agar mereka tidak membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat saja (Markus 6:8)? Alasan pertama supaya mereka bebas dari segala yang mengikat dan mengganggu perjalanannya.Alasan kedua agar bebannya ringan. Bila ringan bebannya, lebih lincah dan cepat perjalanannya.
Lagi pula, tujuan misi adalah mewartakan Yesus yang membebaskan manusia dari dosa dan kematian. Mereka yang mewartakan Yesus perlu mengalami Yesus lebih dulu; menjadi manusia merdeka.
Marilah membebaskan diri dari segala ikatan, terutama ikatan roh-roh jahat seperti egoisme, kemalasan, kebencian, balas dendam, dan menyimpan kemarahan.
Semoga Tuhan Yesus yang membebaskan kita dari semua ikatan itu menyertai perutusan kita.
Minggu, 14 Juli 2024
HWDSF