Mengelola Emosi Jiwa

0
39 views
Janganlah marah
  • Bacaan 1: Kej. 4:1-15,25
  • Injil: Mrk. 8:11-13

Menurut seorang ahli Psikologi Paul Ekman, ada enam emosi dasar yang bisa diidentifikasi dalam kehidupan manusia. Keenamnya adalah, kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, keheranan, kesedihan dan kontempt (merendahkan pihak lain). Ekman juga mengatakan bahwa emosi-emosi ini sering kali terkait dengan ekspresi wajah yang mudah dikenali

Allah membaca ekspresi wajah Kain yang tidak seperti biasanya.

Hatinya terbaca sangat panas dan mukanya muram, akibat persembahannya tidak dihiraukan oleh-Nya. Sedangkan persembahan adiknya, Habel diterima oleh-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Kain mempersembahkan tanpa ketulusan hati.

Allah mengingatkan Kain:

“Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”

Karena penolakan-Nya itu, tidak hanya membuat Kain marah. Ia bahkan tidak bisa mengelola emosi kemarahannya itu sehingga mendatangkan rasa iri, kemudian berkembang lagi menjadi kebencian dan akhirnya membawanya pada dosa pembunuhan.

Contoh betapa bahayanya dosa pokok (marah) berkembang menjadi membunuh.

Namun Allah selalu memberi kesempatan manusia untuk memperbaiki kesalahannya dan bertobat. Allah mendatangi Kain dan memberi kesempatan baginya bertobat namun sepertinya kesempatan itu tidak dipergunakannya.

Maka hukuman pun jatuh pada Kain, ia menjadi orang terusir dan terasing meski Allah tetap mengasihinya dengan memberi tanda agar ia tidak dibunuh oleh pihak lain.

Tuhan Yesus memberi teladan, bagaimana manusia harus mampu mengelola emosinya. Saat keilahian-Nya dipertanyakan oleh orang-orang Farisi, Tuhan Yesus hanya membatin dalam hati lalu memilih pergi (tidak menanggapi mereka).

“Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.”

Demikian keluh-Nya dalam hati.

Pesan hari ini

Emosi negatif (marah) yang tidak bisa dikendalikan dengan baik bisa membawamu kepada tindakan yang menghancurkanmu.

Saat Tuhan memberimu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu, pergunakan dengan sebaik-baiknya. Pergunakan Sakramen Tobat lalu berubah.

“Menahan emosi bukan berarti memendamnya, tetapi mengolahnya dengan bijak.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here