Mengenal Allah yang Benar

0
54 views
Mengenal Allah secara benar
  • Bacaan 1: Bil. 21:4-9
  • Injil: Yoh. 8:21-30

Tidak sedikit orang mengaku beriman namun hanya sebatas identitas. Sejatinya, orang-orang seperti itu tidak mengenal Allah secara benar, sehingga iman hanya sebagai identitas dalam KTP saja. Termasuk orang-orang Yahudi yang taat membaca Kitab Suci namun tidak mampu mengenali Yesus sebagai Mesias yang datang ke dunia.

Mereka sudah berhadapan muka dengan muka namun tetap tidak mengenalinya dan bertanya,

“Siapakah Engkau?”

Sebelumnya, Tuhan Yesus menyindir orang-orang tersebut yang hanya “kenal” Yesus tapi tidak mengimani-Nya sebagai Allah Putera. Sebab keduniawian mereka sangat kental.

“Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”

Hal ini terjadi juga pada bangsa Israel kuno.

Mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir dan dibawa ke “Tanah Terjanji” dengan berbagai mukjizat di depan mata mereka namun tetap tidak mengenal Allah secara benar. Mereka hanya berpikir tentang kebutuhan-kebutuhan duniawi seperti makan dan minum. Seolah, jika tidak makan atau minum maka akan mati.

Beruntung sebagian dari mereka akhirnya menyadari kesalahannya dan bertobat mohon ampun. Sehingga sebagian kecil dari mereka tetap diselamatkan. Allah hadir dalam patung “Ular Tembaga” untuk menghindarkan mereka dari kematian bagi siapa saja yang datang memandang-Nya.

Sama seperti Tuhan Yesus yang “Harus Ditinggikan” di tiang kayu salib. Menebus dosa manusia agar tetap hidup dalam kekekalan bagi mereka yang mau memandang dan mengimani-Nya meski harus mengalami kematian fisik di dunia.

Pesan hari ini

Mari membaca Kitab Suci agar mengenal Allah secara benar.

Mengenal Allah secara benar (memandang) dan mengimani-Nya akan memberimu kasih karunia hidup kekal.

“Pertobatan sejati memiliki dua aspek. Ia memandang masa lalu dengan mata menangis, dan masa depan dengan mata yang penuh harapan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here