Mengenal Sang Pembebas

0
213 views
Ilustrasi: Suasana Misa Penerimaan Sakramen Krisma dan pelatinkan para Asisten Imam di Gereja Katedral Malang.

MISA Krisma mengingatkan orang akan satu tema penting, yakni Yesus Sang Pembebas. Liturgi sabda dalam misa ini menampilkan seorang Hamba Allah (Yesaya 61: 1-3s.6a.8b-9 dan Lukas 4: 16-21).

Hamba Allah itu adalah Alfa dan Omega (Wahyu 1:8). Tidak berbatas.

Sang Hamba Allah itu dipenuhi roh Tuhan yang mengutus-Nya untuk menyampaikan kabar baik, merawat orang yang remuk hatinya, membebaskan orang tawanan, dan memberitakan tahun rahmat Tuhan (Yesaya 61: 1-2; Lukas 4: 18-19).

Yesus menyatakan bahwa Dialah Hamba Allah itu (Lukas 4: 21). Dia membawa keselamatan secara menyeluruh, baik jasmani maupun rohani. Yesus memberi makan orang lapar, menyembuhkan penyakit, dan mengampuni dosa. Dialah Sang Pembebas yang sempurna dan tuntas.

Berita tentang kasih Allah dari surga diwujudkan-Nya dalam perubahan hidup nyata di muka bumi. Pelayanan-Nya tidak mengasingkan orang ke dalam dunia rohani yang melupakan masalah jasmani.

Kini, Dia berkarya melalui Gereja. Dalam diri para pengikut-Nya, Dia melanjutkan karya-Nya. Gereja bertanggung jawab mewujudkan karya Yesus di tengah dunia nyata; membawa kesejahteraan jasmani dan rohani.

Tidak cukup hanya melayani secara sakramental. Gereja juga dipanggil untuk membangun kesejahteraan sosial. Konsekuensinya, karya sosial ekonomi menjadi bidang pelayanan yang tidak dapat dihindari.

Hamba Tuhan itu menjadi inspirasi dan menjiwai para imam yang melayani Gereja. Mereka bertugas memelihara kehidupan rohani-jasmani umatnya. Ini tanggung jawab yang berat dan membutuhkan rahmat.

Apakah Gereja telah melaksanakan tugas ganda itu? Apakah para imam telah memperhatikan kesejahteraan rohani dan jasmani domba-dombanya?

Inilah tantangan konkret Gereja dan para imam yang melayaninya.

Kamis, 6 April 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here