Bacaan 1: Dan 7:9-10. 13-14
Injil: Yoh 1:47-51
Apakah seorang yang beragama dapat dikatakan bahwa dia telah mengenal Allah? Demikian juga mereka yang rajin beribadah dan berdoa, apakah mereka sungguh mengenal Allah?
Orang seperti itu memang boleh saja mengatakan bahwa ia telah mengenal Allah, namun benarkah?
Ada yang mengatakan bahwa Allah tidak dapat dikenali dengan pikirannya. Namun sebetulnya manusia telah diberikan akal dan budi untuk tahu bagaimana caranya mengenali-Nya.
Untuk mengenali Allah maka seseorang harus mendapatkan informasi tentang Diri-Nya dari Allah sendiri. Informasi itu bisa kita dapatkan lewat pewahyuan-Nya kepada manusia yang dituliskan oleh orang-orang pilihan dengan ilham Roh Kudus dalam Kitab Suci.
Kitab Suci adalah buku iman, tempat dimana kita bisa mengenal Allah yang diimani. Meski dalam kitab Suci banyak dikisahkan hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan, misal kisah penciptaan bumi, namun Kitab Suci bukanlah buku ilmu pengetahuan.
Secara istimewa Allah bisa dikenali lewat Putera-Nya, Yesus Kristus dalam Kitab Suci.
“…Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa,…”
Demikian sabda-Nya kepada Filipus, saat Ia menjelaskan “Jati Diri-Nya” kepada para murid. Dalam injil Yohanes, Filipus adalah murid ketiga yang dipanggil-Nya.
Lalu Filipus membawa Natanael untuk diperkenalkan kepada-Nya.
Saat Natanael dipertemukan dengan Tuhan Yesus, Ia segera mengenalinya sebagai seseorang yang sering berada di bawah pohon Ara.
Dalam tradisi Yahudi, berada di bawah pohon Ara berarti orang itu sedang berdoa atau membaca Kitab Suci. Maka bisa dimaklumi ketika kemudian Natanael tidak butuh waktu lama untuk mengenali-Nya.
“Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” kata Natanael.
Sebagai seorang pembaca Kitab Suci, tentu Natanael telah mengenali gambaran sosok Sang Mesias, Anak Allah.
Dalam Kitab Daniel, kita juga diajak untuk bisa mengenali sosok “anak manusia” yang kita imani sebagai Yesus, Anak Allah yang memiliki kesetaraan dengan Allah Bapa-Nya.
Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah *kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Pesan hari ini
Yesus telah menyempurnakan wahyu-Nya dan dinyatakan dalam Kitab Suci sebagai sumber utama iman Katolik.
Mari membaca Kitab Suci, untuk lebih mengenal siapakah Yesus, Allah Putera.
“Satu pertemuan dengan Yesus Kristus sudah cukup untuk mengubahmu, secara instan, selamanya.”