JOHN, selamat jalan. Pukul 03.00 WITA, aku terbangun di RS Dr. Kandou, ambil HP di samping tempat tidur untuk isi waktu. Kaget ada berita dari Komsos Manado: “Selamat jalan Pastor John Karundeng.”
Aku tertegun sejenak. Dalam bulan Oktober, ini doaku: “Bunda Maria antarkan John Karundeng ke dalam hidup abadi” Ad vitam aeternam, seperti Jan van Paassen ungkapkan. Kau memang bukan orang Ut Requiescat in Pace, untuk beristirahat dengan damai.”
Pribadimu keras, tapi imanmu pun teguh. Tuhan memilih imam-Nya seturut kehendak hati-Nya yang Maha Kudus. Cinta belas kasihmu pun besar. Banyak orang yang merasakan kebaikanmu dan Cinta-Nya dalam kesulitan hidup mereka.
Baca juga: RIP Pastor John Karundeng Pr di Tomohon, Sulut
Tidak kurang juga yang cemas dan terluka karena kekerasan hatimu. Tapi itulah John Karundeng, seorang imam diosesan Keuskupan Manado yang keras, yang mencintai imamat-Nya.
Berjalan berkeliling
Dengan kendaraan jipnya yang khas, John telah berjalan malang melintang di wilayah Keuskupan Manado yang sangat luas ini. Tanah-tanah keuskupan di daerah-daerah yang jauh dari kota pusat keuskupan telah mendapat perhatiannya.
Di Napu, ia meninggalkan rumah gaya Woloan yang menjadi sangat bermanfaat bagi Pater Antonio Murru, seorang misionaris OFMConv asal Italia. Daerah Napu dan sekitar berkembang dengan munculnya stasi-stasi baru. Bahkan tanggal 20 September 2017 lalu, Uskup Mgr. Rolly Untu MSC memberkati bangunan gereja baru yang anggun di Wuasa yang dipersembahkan kepada Kristus Raja Damai.
Pemberkatan gereja baru ini berlangsung dengan upacara besar dimana ikut hadir Gubernur Sulteng, Bupati, dan Camat dari Sulawesi Tengah.
Berpikir ke depan
Pada awal masa saya sebagai Uskup Manado, almarhum John Karundeng adalah Pastor Paroki Amurang. Sebagai imam diosesan, ia telah berpikir ke depan untuk kepentingan para imam Keuskupan. Hasilnya adalah tanah sekian hektar di desa Radey, Amurang, telah dibeli oleh Keuskupan Manado khusus bagi kepentingan para pastores diosesan Keuskupan Manado.
Itulah jasa Pastor John Karundeng bersama Cardo Renwarin.
Dear John, beberapa pekan terakhir kau beristirahat di RS Gunung Maria, mengurusi sel-sel kankermu. Aku pun terpaksa mengurusi kakiku, yang seperti jip-mu mengelilingi wilayah Keuskupan Manado. Dan kakiku pun sudah ber-Pedes Apostolorum (rasul pejalan kaki—Red.) berkeliling menyusuri wilayah keuskupan kita tercinta, namun sekarang sementara ‘masuk bengkel’ di RS Dr. Kandou, sebelumnya di RS Siloam.
Maaf saya tidak bisa ikut menghantarmu ke tempat istirahatmu sementara di Kebun Seminari Kakaskasen. Sampai jumpa di Rumah Abadi Bapa di Surga.
Ad Vitam Aeternam.
Manado, 15 Oktober 2017 Pukul 05.00 WITA
Mgr. Josef Suwatan MSC
Uskup Emeritus Keuskupan Manado
Sumber: https://komsosmanado.com