Mengetuk Pintu Hati

0
610 views
Ilustrasi - Dengan tangan Tuhan. (ist)

Kamis, 10 Maret 2022

  • T.Est.4:10a.10c-12.17-19.
  • Mzm: 138:1-2a.2bc-3.7c-8.
  • Mat 7:7-12

APAKAH yang membuat permohonan doa kita dikabulkan oleh Tuhan?

Ketulusan, kerendahan hati serta kesungguhan kita dalam berdoakah, atau memang karena kebaikan Allah yang ingin memberikan yang terbaik untuk kita?

Tuhan Yesus mengajar kita bahwa sikap hati yang baik dan kemurahan Allah tidak bertentangan, tetapi saling menunjang.

Kebaikan hati kita itu ibarat magnet yang menarik kemurahan dan belas kasih Tuhan.

Kita berdoa dengan penuh kesungguhan bukan karena Allah perlu “dipaksa” oleh klaim-klaim kita, oleh jasa dan kebaikan kita, tetapi karena kita sungguh percaya bahwa Allah sungguh sangat baik adanya.

“Setelah perjalanan panjang yang diwarnai aneka peristiwa yang tidak mudah, Allah berkenan mengaruniakan seorang anak di dalam keluarga kami,” kata seorang bapak.

“Kami sudah menikah sembilan tahu, selama itu kami sangat merindukan kehadiran buah hati di tengah-tengah kami,” katanya lagi.

“Berbagai macam cara kami tempuh namun tidak kunjung berhasil,” lanjutnya.

“Banyak nasehat, bahkan omongan yang melemahkan harapan kami, hingga kadang kami berdua hanya diam menelan kata-kata yang sulit kami terima,” ujar bapak itu.

“Seakan belum hadirnya anak itu karena kesalahan kami, seakan kami ini orang hukuman yang terjerat dalam kesalahan yang tak terampuni hingga Tuhan belum mempercayakan keturunan kepada kami,” sambungnya.

“Ada juga yang menyatakan bahwa saya sebenarnya tidak berjodoh, lebih baik pisah saja jika ingin punya keturunan,” katanya lagi.

“Hal-hal seperti itulah yang membuat kami berdua semakin kecil hati, tidak nyaman dan merasa menjadi orang yang malang,” lanjutnya.

“Namun jalan kemurahan Tuhan itu tidak seperti yang dipikirkan oleh manusia, bahkan kami berdua pun tidak tahu. Ketika isteriku mengandung sampai bulan yang kedua kami baru tahu,”katanya.

“Selama dua bulan itu isteriku kerja seperti biasa dan melakukan banyak hal sebenarnya bisa membuat kandungan terganggu, namun luar biasa karya Allah itu, isteriku dan bayinya sehat sampai lahir,” lanjutnya lagi.

“Dari kejadian itu, saya menyakini bahwa ketika kita tidak memaksakan keinginan diri kita pada Tuhan, semuanya akan menjadi lebih baik,” katanya.

“Tuhan mempunyai rencana indah bagi hidup kita, tidak perlu dipaksa-paksa hanya perlu dengan rendah hati kita menyelaraskan kehendak-Nya dengan kerinduan serta harapan kita,” ujarnya.

“Kita hanya perlu dengan sungguh memohon, mengetuk pintu kemurahan hati Tuhan dengan pasrah dan rendah hati,” ujarnya lagi.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Tuhan Yesus menegaskan kesungguhan dan ketekunan, serta kerendahan hati berjalan seiring dengan keyakinan bahwa doa kita disambut oleh Bapa Surgawi yang baik.

Kesungguhan dan ketekunan berdoa itu lahir dari keyakinan bahwa Allah baik adanya dan pasti akan menjawab doa-doa kita sesuai dengan sifat baik sempurna-Nya sebagai Bapa yang maharahim.

Tidak ada yang tidak mungkin bagi orang yang percaya dan menyerahkan diri pada kehendak Tuhan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku meminta kemurahan Tuhan dengan rendah hati, tekun dan sungguh melalui doa-doaku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here