Renungan Harian
Rabu, 22 Juni 2022
Bacaan I: 2Raj. 22: 8-13; 23: 1-3
Injil: Mat. 7: 15-20
BEBERAPA waktu yang lalu, saya dan keluarga berkunjung ke rumah saudara. Salah satu yang menarik dalam kunjungan itu adalah banyaknya tanaman buah di halaman rumah beliau. Pada saat itu sedang musim mangga, sehingga beberapa pohon mangga sedang berbuah dan beberapa sudah layak untuk dipanen.
Salah satu pohon mangga menarik perhatian kami, karena buahnya amat besar. Saya belum pernah melihat jenis pohon mangga seperti itu dengan buah yang amat besar.
Saya bertanya kepada beliau jenis mangga apa, beliau menjelaskan bahwa mangga itu jenis mangga impo,r tetapi soal nama dan asal usul jenis mangga itu saya sudah tidak ingat lagi; yang saya ingat hanya buah mangga itu amat besar untuk ukuran buah mangga.
Beliau menawari apakah kami mau membawa pulang buah mangga itu sebagai oleh-oleh. Menurut beliau, buah mangga itu sudah tua bahkan beberapa sudah masak.
Beliau mengatakan bahwa biasanya beliau memanen buah mangga itu dan dibagi-bagikan karena beliau hanya berdua sehingga tidak akan mampu menghabiskan.
Dengan senang hati saya menerima tawaran beliau dan kami pulang membawa 1 dus buah mangga itu.
Esok hari saya tidak sabar untuk mencicipi buah yang menggiurkan itu sehingga saya memilih salah satu buah yang sudah masak. Buah mangga itu setelah dikupas warnanya kuning merona, aromanya harum dan daging buahnya amat tebal sungguh-sungguh luar biasa.
Namun ternyata rasanya asam, tidak seperti yang saya bayangkan manis. Buah yang menggiurkan itu membuat saya tidak ingin menikmatinya lagi, karena rasanya asam.
Buah yang menggiurkan ternyata tidak memberi kenikmatan seperti yang seharusnya. Dalam kehidupan beriman banyak orang menawarkan ajaran-ajaran dengan cara-cara yang luar biasa menarik.
Mereka berpenampilan keren, cara mengajarkan menarik, memanfaatkan teknologi yang luar biasa sehingga menarik banyak orang.
Namun apa yang diajarkan dan diwartakan menyesatkan membuat banyak orang berpaling dari imannya dan bahkan kehidupannya menjadi hancur.
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Matius, Tuhan mengingatkan agar selalu waspada, tidak mudah terpukau dengan apa yang dilihat.
“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.”