Menghadap Tuhan dengan Rendah Hati

0
23 views
Yesus menyembuhkan orang kusta. (Gospel Image)

Jumat, 10 Januari 2025

1 Yoh 5: 5-13
Maz 147: 12-13. 14-15. 19-20
Luk 5:12-16

RENDAH hati adalah sikap hati yang diinginkan Tuhan dari setiap umat-Nya.

Kerendahan hati bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kekuatan iman dan pengakuan bahwa hidup kita sepenuhnya berada dalam tangan-Nya.

Sikap ini menunjukkan bahwa kita menyadari keterbatasan kita sebagai manusia dan kebutuhan kita akan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

Kerendahan hati juga tampak dalam cara kita memperlakukan sesama. Jika kita rendah hati di hadapan Tuhan, maka kita akan menghargai orang lain, tidak merasa lebih tinggi, dan rela belajar dari siapa saja.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku”

Orang yang sakit kusta itu datang kepada Yesus. Dengan rendah hati dia memohon kepada Yesus agar disembuhkan.

Santo Lukas mengisahkan dengan sangat bagus: Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku”.

Orang kusta itu mempunyai keutamaan rendah hati. Hal ini tampak dari sikapnya yang tersungkur di hadapan Yesus dan memohon kepada-Nya.

Selain itu, orang kusta itu juga mempunyai keyakinan bahwa Tuhan Yesus dapat mentahirkannya.

Orang kusta ini menunjukkan bahwa ia memahami posisinya di hadapan Tuhan. Ia tidak mengandalkan hak atau usahanya sendiri, tetapi berserah sepenuhnya kepada kehendak Tuhan.

Sikap ini mengajarkan kita untuk datang kepada Tuhan bukan dengan kesombongan atau merasa berhak, tetapi dengan hati yang rendah dan penuh penghormatan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku menghadap Tuhan dengan rendah hati dan penuh hormat?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here